Bocoran Rekaman Ungkapkan Bahwa Al-Sisi Membenci Negara-negara Teluk

presiden al sisiSebuah rekaman yang memalukan telah bocor ke media, yang mengungkapkan bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi membenci negara-negara Teluk. Arabi21 mengatakan bahwa saluran satelit yang berbasis di Turki itu, namun didukung oleh Ikhwanul Muslimin menyiarkan rekaman itu hari Sabtu. Pemerintah Mesir hasil kudeta Al-Sisi telah hampir mendapat pencairan uang dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan nilai miliaran dolar.

Menurut Mukameleen, saluran satelit yang menjadi bahan pembicaraan tersebut rekaman itu terjadi ketika Al-Sisi masih menjadi menteri pertahanan Mesir. Terdengar suara-suara dari kepala staf presiden saat itu Abbas Kamil, seorang jenderal militer, dan Mahmoud Hegazi, kepala staf tentara Mesir, juga terdengar jelas.

Al-Sisi mengatakan kepada Kamil yang meminta $ 10 milyar masing-masing dari Arab Saudi, UEA, dan Kuwait. Mereka menyarankan bahwa uang harus disimpan di rekening bank militer. Dia juga terdengar mengatakan bahwa diperlukan juga sumbangan tambahan untuk Bank Sentral Mesir, dan pendapatan dari negara-negara Teluk digambarkannya sebagai “seperti beras”.

Kamil menyebut Kuwait sebagai “setengah negara” dan melancarkan omelan bernada penghinaan. Dengan merujuk pada dukungan Mesir bagi negara-negara Teluk selama Perang Teluk tahun 1990, Kamil mengatakan bahwa pemerintah itu seharusnya “menukar” dukungan Mesir dengan uang. “Negara-negara Teluk bermain-main dengan uang sementara negeri kita kelaparan,” katanya.

Meskipun rekaman itu belum diverifikasi secara independen, respon atas rekaman itu di seluruh wilayah menunjukkan bahwa banyak orang menganggapnya sebagai sebuah skandal. Hashtag Arab #SisidespisesGulf  cenderung terus mendapatkan dukungan dari seluruh dunia dan sejumlah tokoh di Teluk telah meminta pemerintah mereka untuk menarik duta besar mereka dari Kairo.

Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mahlab, mengomentari bocoran laporan itu dengan mengatakan bahwa insiden itu tidak akan mempengaruhi moral rakyat Mesir dengan cara yang negatif. Ia juga mencela media massa yang bersimpati dengan Ikhwanul Muslimin. (middleeastmonitor.com, 8/2/2015)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*