Tanpa mengurangi nilai positif yang terkandung dalam penyelenggaraannya, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto mengkritisi hasil komisi rekomendasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke-6 yang hanya berupa keprihatinan tanpa solusi yang nyata.
“Seharusnya KUII Ke-6 ini menegaskan bahwa Indonesia saat ini menghadapi masalah yaitu liberalisme dan kapitalisme serta penjajahan baru neo imperialisme!” ujarnya kepada mediaumat.com, Jum’at (13/2) melalui telepon selular.
Menurut Ismail karena memang pada faktanya itulah masalah yang dihadapi bangsa ini. “Nah, persoalannya, apa solusinya? Sebenarnya kan solusinya sudah direkomendasikan pada KUII tahun 2005 yaitu syariat Islam. Jadi semestinya itu yang diangkat dan penyelesaiannya merujuk pada syariat Islam,” tegasnya.
Jadi politik berdasarkan syariat, ekonomi berdasarkan syariat, sosial budaya berdasarkan syariat dan seterusnya. Karena kan memang pada 2005 menyebut syariat Islam sebagai solusi berbagai persoalan yang dihadapi dalam berbangsa dan bernegara. “Itu di sisi harapan kita seperti itu tetapi faktanya memang yang muncul dari hasil komisi rekomendasi tidak seperti itu,” sesal Ismail yang ketika kongres masuk di komisi Ekonomi tersebut. (mediaumat.com, 13/2/2015)