HTI Press, Samarinda. Riak gelombang penolakan terhadap Valentine’s Day terus diopinikan oleh para pegiat dakwah di negeri ini, termasuk aksi damai yang dimotori oleh Lembaga Dakwah Sekolah HTI Kota Samarinda pada Jumat sore (13/02).
Aksi damai dengan Tema “Selamatkan Remaja dari Liberalisme Budaya” ini merupakan sikap nyata para pelajar dan puluhan mahasiswa yang amat prihatin dengan kondisi anak bangsa, yang nyata-nyata sedang dikepung oleh “monster ganas” yang bernama Sekularisme & Liberalisme.
Riangnya rinai hujan yang membahasi bumi etam di sore itu, ikut mengiringi Aksi damai yang dilaksanakan jantung kota, tepatnya di simpang 4 voorvo Samarinda. Dengan penuh antusiasme, para peserta meneriakkan yel-yel penyemangat “Valentine’s Day? No Way!”, membagikan 1000 selebaran, dan membentangkan spanduk-spanduk yang berisikan penolakan tegas terhadap budaya sampah dan jahiliyah, Valentine’s Day.
“Ada tiga tujuan utama dalam pelaksanaan aksi damai ini. Pertama, agar remaja menyadari bahwa ada serangan masif free sex dalam bentuk perayaan Valentine’s Day, akibat dari penerapan sekularisme dan liberalisme. Kedua, agar para pelajar dan mahasiswa memahami hakikat keimanan berupa ketundukan total untuk terikat dengan hukum Allah SWT, termasuk aturan interaksi muda-mudi (sistem sosial) sehingga mampu menolak segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran terhadap hukum islam. Ketiga, agar seluruh rakyat menuntut penerapan kembali Islam Kaffah dalam naungan Khilafah Islamiyah di kehidupan dunia saat ini sebagai solusi tuntas masalah pergaulan bebas.” Demikian penjelasan Amin Yusuf, selaku Juru Bicara pada aksi damai yang diselenggarakan LDS HTI Kota Samarinda.
Aksi damai ditutup dengan pembacaan Pernyataan Sikap yang langsung disampaikan oleh Ketua LDS HTI Kota Samarinda, Muhammad Adam. Seluruh rangkaian acara berlangsung aman, tertib, dan lancar hingga menjelang azan Maghrib berkumandang. []MI HTI Samarinda