MY Movement Sulsel: Perubahan Berawal dari Gedung Pola

MY Move SulselHTI Press, Makassar. Agenda akbar MY Movement LDS HTI Sulsel dengan tema “kamilah pemimpin masa depan” berlangsung semarak dengan menghadirkan ribuan peserta yang memadati Gedung Pola, kantor gubernur Sulsel, ahad (15/2). Konsep acara yang memadukan training, dokusinema, dan talkshow ini sangat diapresiasi oleh para remaja karena terbilang baru untuk mereka. Sebut saja Faisal, meski hadir dengan membawa kurk karena musibah yang menimpa kedua kakinya, siswa TKJ SMK Telkom Shandy Putra ini cukup terkesima melihat pemaparan dan suguhan panitia.

“ini baru bagi saya. Apa yang di paparkan memang menggambarkan kondisi remaja saat ini seperti pacaran dan sebagainya, meski tidak semua siswa juga berperilaku demikian.” Tandasnya.

Lain halnya dengan Khaerul Rozak. Siswa berprestasi MAN 2 model yang juga berkesempatan berbagi inspirasi dalam talk show, menyebutkan bahwa masalah riskan saat ini adalah remaja islam meninggalkan identitasnya sebagai muslim ataupun muslimah. Hal tersebut dapat di lihat pada tampilan video yang di suguhkan panitia seputar maraknya Free sex, aborsi, tawuran dan sebagainya. Penyabet medali perunggu pada lomba project sosial tingkat nasional ini tak lupa mengajak para remaja untuk intensif mengkaji islam dalam forum yang di adakan oleh Hizbut Tahrir. Kata Khaerul, halqoh (forum kajian, red) adalah kajian intensif tentang islam selama 2 jam per pekan yang di dalamnya juga membahas informasi tentang realitas remaja saat ini. Meski 2 jam, Khaerul merasa durasi waktu tersebut masih tidak cukup karena begitu sedikit waktu yang kita sisihkan untuk islam.

Masih Menurut sang juara ini, keyakinan terhadap islam harus tetap di jaga hingga akhir hayat. remaja harus meyakini apa yang akan mereka lakukan.

“kita harus menjadi muslim dan muslimah yang tidak hanya tercantum di kartu pelajar saja. Tapi muslim dan muslimah yang secara fundamental, secara totalitas menerapkan islam dalam segala aspek kehidupan.” Tegasnya.

Kata Khaerul, tidak menutup kemungkinan perubahan ini berawal dari gedung pola (tempat acara, red). Umat islam saat ini memang sedang terpuruk, tapi perlu di ingat singa jantan yang sedang diam bukan sekedar diam. Dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk menangkap mangsanya karena seorang saja, menurut Khaerul, mampu mengguncang dunia sebagaimana Einstein dengan penemuannya. Apalagi seribu pelajar yang istimewa.

“Saya mengajak teman teman untuk join with us. Mari kita halqoh, agar kita menjadi istimewa.” Tutur Khaerul.

Hadir pula dalam acara ini perwakilan guru, Abdul Karim dan Abdur Rahman, orang tua siswa berprestasi. [] MI Sulsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*