Pernyataan MHTI: “Tolak Kontes Kecantikan Putri Indonesia 2015! Stop Eksploitasi dan Perendahan Martabat Perempuan!“

Maktab I’lamy
Muslimah Hizbut Tahrir
Indonesia

Nomor: 73/PN/02/15             Jakarta,20 Februari 2015/1 Jumadil Awal 1436 H

 

PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

 “Tolak Kontes Kecantikan Putri Indonesia 2015!

Stop Eksploitasi dan Perendahan Martabat Perempuan!“

Sungguh memprihatinkan sikap pemerintah dalam melindungi kehormatan perempuan!  Meski  terus mendapat reaksi penolakan dari berbagai komponen masyarakat, pemerintah tetap membiarkan dan bahkan mendukung penyelenggaraan kontes-kontes  kecantikan seperti halnya  Putri Indonesia 2015. Dukungan pemerintah nampak dari keterlibatan beberapa menteri Kabinet Kerja  yang turut memberikan pembekalan pada peserta kontes. Padahal kontes ini tak memberi keuntungan apa pun bagi pendapatan negara apalagi bagi peningkatan kualitas generasi.Kontes ini hanya mendongkrak pundi-pundi keuntungan bagi penyelenggara dan sponsor yakni bagi industri fashion, kosmetik dan meningkatkan rating media.

Sejak awal penyelenggaraannya di negara-negara Barat, kontes semacam ini ditujukan untuk mencari model pakaian renang yang mengharuskan kontestannya dinilai ukuran fisiknya dan ditampilkan sebagaimana barang pajangan. Kriteria penilaian berupa konsep 3B (Beauty, Brain and Behaviour) dan tugas-tugas menjadi Duta Pariwisata, Duta Budaya, Anti Narkoba dan lain-lain hanyalah kedok untuk meningkatkan  gengsi kontes tersebut. Kontes-kontes kecantikan bahkan menjadi  stempel bagi legalisasi eksploitasi tubuh perempuan. Sungguh memalukan bila Indonesia sebagai negeri muslim turut mengimpor budaya primitif negara Barat yang  mengabaikan tuntunan agama! .

Sebagai kontribusi nyata untuk menghentikan semua bentuk eksploitasi dan sebagai upaya serius  mengembalikan kemuliaan perempuan,  Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

  1. Menolak penyelenggaraan Kontes Putri Indonesia 2015 dan menyeru semua pihak untuk  menghentikan kontes-kontes sejenis yang merupakan simbol eksploitasi tubuh perempuan dan perendahan martabat perempuan.
  2. Mendesak pemerintah agar melarang penyelenggaraannya, bukan malah mengambil untung dengan menempatkannya sebagai duta Pariwisata-Budaya dan sejenisnya dan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan eksploitasi perempuan dalam bentuk apa pun.
  3. Mengajak semua pihak menyadari bahwa kontes-kontes kecantikan adalah produk budaya Barat yang  hendak menularkan kebobrokan moral di masyarakat mereka ke negeri-negeri muslim semacam Indonesia. Pada saat yang sama negara-negara Barat secara terencana dan sistematis telah menyerang hukum syariat yang mulia dengan menganggapnya mengekang perempuan melalui ketentuan busana muslimah, larangan campur-baur laki-laki dan perempuan dan sebagainya.

Wahai kaum perempuan, kerahkan segenap potensi untuk meraih kemuliaan hidup! Lihatlah sistem demokrasi dan pemerintah neoliberal hanya menempatkan perempuan sebagai  sumber keuntungan materi dan obyek seksual, jauh dari mewujudkan kehormatan dan kemuliaan! Sadarilah bahwa hanya sistem Islam dan Khilafah Islamiyah  yang mampu melindungi akhlak, mewujudkan kesucian dan kemuliaan perilaku serta  membangun generasi berkepribadian mulia. Selain itu, Khilafah adalah sistem yang mengharamkan  eksploitasi perempuan dan melarang penilaian terhadap  perempuan berdasarkan kriteria fisiknya. Sebaliknya Khilafah  mewajibkan penjagaan kehormatan dan menjamin kesejahteraan perempuan serta menilai  mereka karena kesalehan, akhlak dan perilakunya.  Nabi (SAW) bersabda,

“إن لكل دين خُلقًا، وخُلُقُ الإسلام الحياء“

“Sesungguhnya bagi setiap agama ada akhlak dan akhlak Islam adalah sifat haya’ (rasa malu).” (HR. Ibnu Majah)

 

Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Iffah Ainur Rochmah

HP    :  +628111131924

Email: iffahrochmah@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*