Menanggapi liberalisasi yang semakin marak menyasar remaja salah satu dengan beredarnya buku psikologi remaja yang mendorong ABG untuk ML (zina), Juru Bicara PP Hidayatullah meminta ormas Islam mendekati kekuatan pemerintah agar turun tangan.
“Caranya ya harus dengan pemerintah turun tangan, jadi kita harus mendekati kekuatan pemerintah untuk melakukan itu,” tegasnya seperti diberitakan Tabloid Media Umat Edisi 145: Astagfirullah, Remaja Kok Disuruh Zina, Jum’at (20 Februari -5 Maret).
Senada dengan Mahladi, Ketua Muslimat NU Mursyidah Thahir menyatakan pemerintah sebenarnya bisa melarang. “Sebenarnya negara itu bisa melarang segala informasi yang cenderung merusak moral, cenderung akan menghilangkan identitas,” ungkapnya.
Jadi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Komunikasi dan Informatika, punya tanggung jawab. “Tiga kementerian itu sebenarnya cukup lho kalau mau bergerak. Karena mereka punya otot dan otak. Kalau lembaga lembaga dakwah kan punya otak tetapi ototnya kurang karena kan lembaga dakwah tidak punya kewenangan untuk menindak tegas,” pungkasnya.
Hal hal yang merusak iman dan ketakwaan dari musuh musuh Islam itu akan terus ada. Itu memang harus dilawan. Sebagian ulama juga tapi harus berbalik menghadapi jamaahnya sendiri dengan memberikan pemahaman, informasi, kepada mereka secara benar dan baik.
Selama ini juga ada ketidaknyambungan antara bahasa anak anak dan remaja dengan para ulama sehingga ulama tidak dianggap sebagai sahabat lagi gantinya mereka lebih bersahabat dengan musuh musuh Islam. Maka kita sebagai ulama harus punya cara untuk mendekati mereka. Karena perang opini, perang pemahaman seperti ini memang tengah terjadi saat ini. kalau perang fisik kan kita bisa mengerahkan bala tentara untuk berperang. Nah, karena ini bukan perang fisik, tetapi perang pemikiran. Untuk menghilangkan pemikiran busuk itu dari musuh Islam sangat sangat susah.
Yang bisa kita lakukan sekarang ini adalah misalnya dengan mempersempit ruang gerak mereka. Maka buku buku yang sifatnya merusak seperti buku Toge itu kan seharusnya langsung ditarik. Caranya ya harus dengan pemerintah turun tangan, jadi kita harus mendekati kekuatan pemerintah untuk melakukan itu. Kita juga bisa menggunakan kekuatan jamaah kita. (mediaumat.com, 21/2/2015)