Di Balik Serangan terhadap Perempuan dan Syariah Islam
Kesetaraan gender adalah salah satu medan pertempuran utama dalam perang pemikiran melawan Islam. Karena itulah promosi kesetaraan gender menjadi komponen penting dari setiap proyek kafir imperialis untuk kian menjauhkan kaum muslimin dari syari’ah kaaffah.
Secara sadar, pemerintah melaksanakan kebijakan-kebijakan yang memberi efek positif bagi kesetaraan gender. Mengikutsertakan semua masyarakat, khususnya kaum perempuan pada posisi strategis. Karena itu pengarus-utamaan gender terus menerus mendapatkan penguatan agar mencapai standar yang diinginkan yang sejatinya bukanlah kesejahteraan kaum perempuan, Dan mereka (imperialis) tidak pernah peduli bahwa yang demikian itu akan merusak jati diri perempuan, menghancurkan keluarga dan membahayakan generasi.
Isu feminism menjadi alat Barat untuk melakukan serangan terhadap syari’at Islam. Mengarah pada praktek-praktek kekerasan publik yang bernuansa Islam seperti interpretasi hukum syariah. Menurut mereka, aturan-aturan itu mengandung pemaksaaan, pembatasan dan pembedaan sehingga mengurangi jaminan rasa aman bagi perempuan. Selain itu membentuk muslim menjadi moderat, sehingga tidak memiliki identitas khas sebagai muslim. Sejatinya, Islam memberi tuntunan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk berpikir dan berbuat selama syariat membolehkannya.
Kondisi inilah yang mengharuskan kita segenap masyarakat terutama kaum muslim agar meningkatkan kewaspadaaan terhadap ide liberal beserta segala derivatnya, baik yang dikemas dengan halus ataupun terang-terangan. Masyarakat agar tetap yakin dan bersemangat untuk memperjuangkan Islam. Khilafah Islamiyyah-lah yang akan kembali berjaya, mengembalikan kecemerlangan Islam dan kemuliaan seluruh umat manusia.
Wallahu A’lam Bish-shawab. []