News Ekspres Channel Fitnah “Hizbut Tahrir” sebagai Nama Baru untuk Teroris

HTlogo_mainSuatu saluran berita India News Ekspres Channel memfitnah Hizbut Tahrir dalam program televisi ‘Negara Ingin Tahu’ dengan judul headline Hizbut Tahrir, Nama Baru untuk Terorisme, Selasa (17/2). “Episode ini banyak memiliki ketidakakuratan dan pernyataan-pernyataan menyesatkan,” tegas Direktur Kantor Media Pusat (CMO) Hizbut Tahrir Osman Bakhach dalam siaran pers keesokan harinya.

Dalam tayangan yang dapat disaksikan pada link https://www.youtube.com/watch?v=Yv7pzxx07-g presenter dan para tamunya telah menyusun gambaran terhadap Hizbut Tahrir sebagai organisasi “teroris”, dan menyebutkan bahwa “partai memiliki sayap bersenjata dan melatih para kader untuk perang kimia, bakteriologi, dan senjata biologis.” Selain itu, program ini berulang kali menunjukkan video dan gambar dari orang-orang bersenjata yang berdiri di samping logo Hizbut Tahrir.

“Judul program ini menunjukkan bahwa program ini bersifat sinis dan konyol, karena jalannya diskusi dibangun di atas informasi bohong yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan, baik dekat maupun jauh,” ulas Osman.

Karena, menurut Osman, Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik berideologi Islam, yang didirikan pada 1953 di Yerusalem, untuk melanjutkan cara hidup Islam dengan mendirikan negara Khilafah diatas metode Kenabian, di negeri-negeri Islam melalui perjuangan intelektual dan politik, dan HT tidak menggunakan senjata.

Sekarang, lanjut Osman, partai ini berjuang di lebih dari empat puluh negara di semua benua, meskipun terjadi pelecehan, provokasi, penyensoran dan penangkapan yang dihadapi pada anggotanya, serta intimidasi dan penyiksaan, yang sering menimbulkan syahid, namun belum ada insiden yang dikaitkan dengan dokumen partai yang telah menyimpang satu incipun dari metode politiknya, yang bertentangan dengan ide Barat mengenai kemanfaatan, yang menganggap “tujuan menghalalkan cara.”

Presenter program ini, Shivani, telah menyatakan bahwa “Hizbut Tahrir bisa menjadi nama lain ISIS.”

“Tuduhan ini tidak berdasar, dan konyol, karena mengklaim bahwa para anggota Hizbut Tahrir mengikuti kebrutalan yang sama seperti yang dilakukan oleh ISIS, sementara Hizbut Tahrir bersama dengan kelompok lain telah mengutuk semua tindakan ISIS karena bertentangan hukum Islam yang agung,” bantah Osman.

Para peserta dalam program tersebut juga menyatakan bahwa “Hizbut Tahrir mengubah para pemuda menjadi radikal dan ekstrimis, dan meracuni hati dan pikiran umat Islam dan mengisi mereka dengan kebencian terhadap agama lain” dan bahwa “Hizbut Tahrir adalah musuh kemanusiaan” .

“Tuduhan ini juga bohong, karena upaya dan metode Hizbut Tahrir untuk perubahan jelas (tanpa kekerasan, red) menunjukkan usaha untuk membangun sistem politik yang mampu mencapai keadilan, keamanan dan kemakmuran ekonomi bagi semua orang dari berbagai sekte dan etnis,” pungkasnya.[]Riza Aulia/Joy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*