Feminisme, Tuduhan Miring terhadap Syariah
HTI Press. Cilacap. Aksi simpatik dalam rangka Kampanye Global Women and Syariah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD 2 HTI Cilacap, diadakan di Bundaran Alun-alun Kabupaten Cilacap (Ahad 8 Maret 2015). Dihadiri puluhan peserta aksi dari kalangan kaum ibu, remaja dan pelajar. Aksi dalam fase kampanye kedua ini mengangkat tema “Mengklarifikasi Tuduhan Miring terhadap Syariah”. Acara ini dilatar belakangi karena ada pandangan miring terhadap syariah yang seolah perempuan menjadi subordinat dalam implementasi hukum syariat. Dan hal ini perlu diluruskan, dan dijelaskan kepada umat hakikat sesungguhnya dalam pandangan hukum syariat.
Aksi ini juga menyentuh ide femisnisme yang saat ini dipaksakan kepada kaum perempuan. Ide tersebut telah menjadikan kaum perempuan bertambah berat bebannya ketika dituntut juga untuk menyelesaikan masalah ekonomi.Padahal sisi lain, penerapak kapitalisme dan neoliberalisme lah yang telah menjerat bangsa di dunia dengan aturan rusaknya, hingga akhirnya perempuan pun menjadi korban. Efeknya akhirnya berpengaruh pada keluarga,generasi,perceraian, KDRT, dll.
Para orator satu demi satu menyampaikan orasinya dengan semangat ajakan untuk kembali kepada syariah dan khilafah. Para orator tersebut antara lain: Wagiyati, Sumiyati, Ummu Hasna, Siti Rofiyah, Arin Setyarani, Dwi Istanti, Ummu Syahidah yang membacakan Surat Terbuka untuk Perempuan Indonesia.
Di akhir orasi MHTI mengajak umat untuk kembali pada islam semata, kepada Khilafah yang telah dijanjikan Allah. Karena solusi atas problem akut bangsa ini tidak lain adalah dengan tegaknya khilafah. []