Ketika ditanya apakah dirinya menentang pemakian jilbab di universitas, dengan tegas Menteri Hak Hak Perempuan Pascale Boistard menyatakan sikapnya. “Ya,” ujarnya dalam sebuah video yang direkam untuk televisi Le Figaro seperti diberitakan www.theguardian.com, Kamis (5/3).
Ketika ditanya apakah pemerintah harus mengambil langkah-langkah formal, menteri asal partai sosialis tersebut mengatakan hal itu tergantung pada rektor universitas untuk berbicara dengan para mahasiswa tentang masalah ini. “Saya tidak yakin jilbab merupakan bagian dari perguruan tinggi,” tambahnya.
Komentarnya itu disampaikan saat Nicolas Sarkozy, mantan presiden dari sayap kanan yang ingin mencalonkan diri lagi pada tahun 2017, mengusulkan pelarangan jilbab di universitas-universitas di tengah penentangan dari tokoh-tokoh tertentu di partai UMP-nya.
Awal bulan ini Éric Ciotti, seorang anggota parlemen dari partai UMP, mengusulkan undang-undang yang melarang jilbab di perguruan tinggi, sementara pihak lawan menuduh kaum konservatif arus utama mencoba meraih para pemilih dari sayap kanan.
Para pimpinan perguruan tinggi sendiri telah menyatakan penentangan yang kuat atas larangan apapun, dan mengatakan para mahasiswa harus mampu melakukan apa yang mereka inginkan. Sebagian menteri dalam pemerintahan sosialis menjauhkan diri dari komentar Menteri perempuan dari kabinet François Hollande itu, dan mengatakan jangan memulai debat atas hal ini.[] Riza Aulia/Joy