Hari Perempuan, Massa Muslimah HTI Turun ke Jalan

kalteng

MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Memperingati Hari Perempuan yang jatuh pada 8 Maret 2015, massa Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD I Kalimantan Tengah menggelar aksi turun ke jalan, Bundaran Besar, Palangka Raya. Dalam aksinya, massa yang berjumlah puluhan tersebut membentangkan spanduk yang menentang sistem Kapitalisme, Neoliberalisme dan Neoimperialisme terhadap perempuan.

Dimana, spanduk tersebut bertuliskan jika Kapitalisme, Neoliberalisme dan Neoimperialisme menjadikan perempuan sebagai komoditas yang diperjualbelikan, hina dan sengsara. Padahal, dalam Islam, perempuan adalah ibu dan manajer rumah suami dan perempuan merupakan kehormatan yang wajib dijaga.

Khusnul Khotimah, salah satu orator menyebutkan berdasarkan data pada tahun 2013, di Indonesia sendiri terdapat 280 ribu kasus kekerasan yang dialami perempuan. Hal tersebut tentunya menjadi realita pahit yang dialami wanita pada zaman sekarang.
“Feminisme telah mencabut fitrah perempuan. Ini menjadi realita pahit bagi wanta di seluruh dunia,” katanya. Hal sama juga dikatakan orator Santiani. Dirinya menyebutkan jika kapitalisme sekuler menyebabkan perempuan dieksploitasi, sengsara dan diperjualbelikan. Sehingga sistem tersebut tidak layak untuk diperjuangkan.
Untuk itu menurutnya, perlu dibentuknya Negara khilafah yang menerapkan sistem syariat Islam. Dimana, nantinya akan menyatukan seluruh kaum muslimin di dunia dan mewajibkan kaum laki-laki dan perempuan untuk mengikuti seluruh hukum islam.
“Hanya dengan Negara islam khilafah maka kita bisa menerapkan dan mendudukkan perempuan di level tertinggi dan menjaga kedudukan hak dan peran perempuan. “Khilafah akan menjamin perempuan, baik dari segi keamanan dan kehidupan,” tuturnya. []

sumber: http://www.menaranews.com/index.php/regionalx/kalimantan/10506-hari-perempuan-massa-muslimah-hti-turun-ke-jalan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*