Strategi anti-ekstremisme yang dicanangkan pemerintah Inggris, atau yang dikenal dengan nama “Strategi Pencegahan” (Prevent), telah menjadi “toxic brand” dan secara luas tidak dipercaya, kata seorang mantan perwira senior polisi Muslim bernama Dal Babu.
Dal Babu yang pernah bekerja di Kepolisian Metropolitan ini mengatakan, sebagian besar kaum Muslim mencurigai strategi itu dan melihatnya sebagai alat untuk memata-matai mereka.
Babu mengatakan kepada BBC, “Kami telah mengalami situasi ketika kamera-kamera dipasang tanpa sepengetahuan masyarakat di Birmingham.” Ia melanjutkan, “Banyak uang telah dihabiskan untuk ini. Padahal kami memiliki sumber daya yang terbatas dan kami harus benar-benar memperhitungkan pengeluaran kami.”
Strategi Pencegahan (Prevent) ini diperkenalkan sebagai bagian dari strategi kontra terorisme pemerintah pasca tragedi 11/9. Strategi ini ditujukan untuk menghentikan orang-orang yang berpotensi menjadi teroris.
Meskipun demikian, strategi ini tetap menjadi kontroversial. Para kritikus percaya bahwa Prevent adalah strategi yang kontra produktif dan juga mendiskriminasi kaum Muslim. Sementara itu, sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada cara yang jelas untuk mengukur efektivitas strategi ini.
Saat diundang ke Today Program di Radio 4, Babu mengatakan para pejabat kontra-ekstremisme telah “menempatkan komunitas Muslim di dalam kotak terpisah untuk menjaga orang-orang muda yang rentan.”
Dia mengatakan bahwa “kurang adanya keanekaragaman yang spektakuler” dalam layanan pengamanan lokal dan pasukan kepolisian. Hal ini berarti mereka yang terlibat dalam Prevent, justru tidak memahami masyarakat yang mereka layani, khususnya di kota-kota seperti London dan Birmingham.
Babu—yang pernah terlibat dalam Asosiasi Kepolisian Muslim dan pernah menjadi Ketua Asosiasi Pejabat Muslim dalam Kepolisian Metro—menambahkan bahwa uang dari program Prevent telah diberikan kepada organisasi-organisasi kontra-ekstremisme, seperti lembaga thinktank Quilliam Foundation. Lembaga semacam ini telah dilihat telah oleh komunitas Muslim dengan kecurigaan yang mendalam. (5pillarsuk.com, 9/3/2015)