Review Overview
Hari ini (15/3) di East London, Hizbut Tahrir menyampaikan pesan kepada ratusan Muslim termasuk para Imam, guru, pengacara, aktivis masyarakat dan para orang tua dalam sebuah seminar yang berjudul: ‘Menantang Kebijakan Kontra-ekstremisme’.
Dalam acara itu, Dr Abdul Wahid, Ketua Komite Eksekutif Hizbut Tahrir Inggris mengatakan kebijakan pemerintah Inggris dalam hal Kontra-ekstremisme yang dikenal dengan nama ‘Prevent’ memiliki maksud mengubah nilai-nilai Islam bukan menangani kekerasan. Dia menekankan bahwa komunitas Muslim perlu memperkuat pemahaman terhadap nilai-nilai Islam dalam masyarakat sehingga kita menjadi tangguh dan tidak menerima upaya untuk mereformasi Islam. Dia juga mengatakan umat Islam harus vokal dalam menentang kebijakan-kebijakan ‘Prevent’.
Para guru dan pengacara pada acara tersebut mendukung untuk membuat nilai-nilai Islam sebagai pusat dalam melawan kebijakan ‘Prevent’. Mereka juga mengatakan bahwa orang-orang yang terkena dampak kebijakan ini harus mencari saran hukum dan mendesak umat Islam untuk membangun jaringan lokal baik antara kaum Muslim dan dengan non-Muslim. Para peserta acara juga didorong untuk berdebat secara terbuka untuk menghilangkan narasi prasangka dari apa yang disebut sebagai kebijakan kontra-ekstremisme ‘Prevent’ dan mengajukan kontra narasi dari versi kita sendiri.
Setelah sesi tanya jawab yang panjang, Jamaluddeen, anggota Hizbut Tahrir, kemudian mendesak umat Islam untuk memperkuat hubungan dengan Allah (Swt). Pada saat dimana banyak orang yang ditekan, diserang dan menjadi korban atas kebijakan ‘Prevent’, kita harus mencari penghiburan kepada Allah (Swt) melalui permohonan, dengan mencontoh kepada Nabi Saw dan dekat dengan Al-Qur’an. (hizb.org.uk, 16/3/2015)