Sebuah dokumen yang bocor telah mengungkapkan bahwa Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas menyetujui rencana yang telah disiapkan oleh dinas intelijen untuk menimbulkan kekacauan di Jalur Gaza. Dokumen yang dimaksud adalah surat yang dikirim oleh kepala intelijen Majed Faraj kepada Abbas soal pengarahan yang diberikan kepadanya tentang rencana itu, yang didasarkan pada koordinasi dengan para intelijen di Gaza.
Surat itu tertanggal bulan November tahun lalu dan ditulis dengan kop surat PA. Salah satu penandatangan adalah Faraj yang diyakini adalah tanda tangan Azzam Al-Ahmad; yakni pejabat Fatah yang bertanggung jawab untuk rekonsiliasi dengan Hamas.
Menurut kantor berita Palestina Safa, yang merupakan outlet berita pertama yang mempublikasikan dokumen itu, Faraj memberikan penjelasan kepada Abbas mengenai rincian rencananya, dan mengatakan kepadanya bahwa hal itu akan menjadi operasi “bola salju yang tepat.” Para pejabat intelijen akan membentuk sel-sel keamanan untuk membakar mobil untuk menyampaikan pesan atas ketidakamanan di Gaza. Sel-sel ini juga akan menargetkan Hamas, faksi-faksi lain dan lembaga-lembaga sipil untuk “mempermalukan” gerakan-gerakan Islam. Mereka juga akan menargetkan pemimpin yang berafiliasi dengan Fatah yang resmi diberhentikan, Mohammed Dahlan, dan mentargetkan rumah-rumah milik para pejabat Fatah yang setia pada Abbas.
Media massa yang setia pada Abbas akan membesar-besarkan masalah ini ketika mereka melaporkan kekacauan di Gaza, kemudian menyalahkan Hamas atas apa yang sedang terjadi.
Kemudian Fatah akan menghubungi semua faksi Palestina, termasuk Jihad Islam, untuk memberikan kepada penjelasan tentang apa yang terjadi di wilayah yang terkepung itu.
Surat itu mengungkapkan semua yang telah terjadi. Kepala pemerintah persatuan, Rami Hamadallah, membatalkan kunjungan ke Gaza ketika terjadi serangkaian ledakan yang mentargetkan rumah-rumah dan mobil-mobil para pemimpin Fatah November lalu; dia mengklaim bahwa Hamas bertanggung jawab.
Hamas telah mengatakan sebelumnya bahwa mereka memiliki dokumen yang membuktikan bahwa Fatah berada di belakang kekacauan yang terjadi di Jalur Gaza. Mereka menunjukkan surat itu dan mengadakan konferensi pers pada hari Sabtu di mana para petugas intelijen Fatah mengaku peran mereka dalam mendiskreditkan gerakan-gerakan Islam. (middleeastmonitor.com, 14/3/2015)