Pekik Takbir Menggema Sepanjang Jalan Depan Kantor Gubernur Alun-alun Kota Serang, Banten
HTI Press. Serang. DPD I MHTI Banten menyelenggarakan Aksi Simpatik “ Akhiri Tuduhan Palsu Terhadap Syariah : Mengklarifikasi Peran Perempuan Dalam Pandangan Islam” di kawasan depan Gubernur Alun-alun kota Serang, Banten (22/03/2015). Dihadiri oleh sekitar 650 perempuan dari berbagai kalangan, yaitu pelajar, mahasiswi, dan para ibu yang berasal dari Kota Serang, Kab. Serang, Kota Cilegon, dan Kab Pandeglang, dan Kab Lebak.
Aksi dibuka oleh Ratu Ika Chairunnisa dan Siti Khadijah (Anggota Muslimah DPD 1 HTI Banten) dengan menyapa masyarakat yang sedang berada di Alun-Alun Kota Serang.
Dra. Ade Rita (Anggota Lajnah Fa’aliyah DPD 1 MHTI Prov.Banten) menyampaikan orasi pertamanya dengan tema “Bagaimana Khilafah menjaga perempuan”. Ade memaparkan bahwa sistem demokrasi liberal dan ekonomi kapitalis, memandang perempuan sebagai barang komoditas untuk diperjualbelikan. Sehingga martabat perempuan dihinakan dan kehidupannya disengsarakan. Karena itulah, perempuan sangat membutuhkan khilafah yang akan menjaga, dan tidak membutuhkan sistem demokrasi buatan manusia yang menyengsarakan dan mengeksploitasinya
Kedudukan perempuan dalam Islam adalah sebagai ibu sekaligus pengelola rumah suami. Ibu adalah pendidik utama dan pertama. Ibu adalah peletak dasar jiwa kepemimpinan pada anak dan mempersiapkannya menjadi generasi pejuang. Sebagai pengelola rumah suaminya, perempuan menjalankan peran sebagai mitra utama suami. Islam memberikan kedudukan mulia kepada perempuan yang bersedia mengambil peran utamanya sebagai ibu dan pengelola rumah tangga, demikian ungkap Mardiastuti SPd (Koordinator Lajnah Fa’aliyah DPD 2 MHTI Kota Cilegon).
Orator ketiga, Eko Yuniarsih S.TP (Ketua DPD 2 MHTI Kab Pandeglang), mengatakan bahwa para muslimah bisa beraktifitas di luar rumah selama seluruh aturan-aturan lain dipenuhi, diantaranya: tidak meninggalkan kewajiban di rumah, menutup aurat dan berpakaian lengkap, dan sebagainya. Keberadaan perempuan sebagai bagian dari masyarakat, jadi perempuan memiliki kewajiban yang sama untuk mewujudkan kesadaran poitik pada diri mereka dan masyarakat secara umum
Aksi diselingi dengan penampilan teatrikal dan pembacaan puisi oleh Sayaroh S.Sos dengan tema “Perempuan Mulia dalam Naungan Islam”
Sementara Ummu Fahma SP (Anggota Lajnah Khusus Mubalighah DPD 2 MHTI Kota Serang) menyampaikan orasinya tentang “Keunggulan nidzam ijtima’iy Islam: mewujudkan tuma’ninah (ketenangan, kesucian) dan lestarinya generasi”.
Rita Winingsih SP (Koord. Fa’aliyah DPD 1 MHTI Prov. Banten) menyampaikan seruannya pada umat untuk mencampakkan ide-ide feminis Neolib dan Neoimperialis yang batil dan merusak. Selama berabad-abad, Syari’ah Islam telah dicap sebagai musuh hak-hak perempuan dan melambangkan degradasi, perbudakan, dan penindasan perempuan.
Vera Susilawati Simanulang (Anggota DPD 2 MHTI Cilegon), menyampaikan orasi terakhir. Sebagai bagian dari HTI, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia adalah gerakan perempuan yang ideologis, syar’i, cerdas, solutif, dan peduli generasi untuk masa depan umat. Memiliki visi politik yang jelas bagi status dan kehidupan perempuan, yang akan membebaskan perempuan di seluruh dunia dari kemunduran dan penindasan.
Save Indonesia with Shariah and Khilafah. Selamatkan Indonesia dengan Syariah dan Khilafah, dan Pekik takbir pun terdengar memenuhi sepanjang jalan depan kawasan depan Gubernur Alun-alun kota Serang, Banten. []