Training Akbar Bandung Raya Bedah Pahala dan Dosa “Investasi”

Training Akbar Bandung Raya (1)HTI Press, Bandung. “Kadang kita cuma tahu dosa itu akibat kesalahan diri sendiri, tapi ketahuilah bahwa ada dosa yang akan terus dicatat oleh malaikat atas dosa kita sebagai umat Islam padahal kita diam, itulah dosa investasi,” tegas Dwi Condro Triono, dalam membuka pemaparan materi pertama ‘Dosa Investasi’ di hadapan sekitar 800 peserta Training Akbar HTI Bandung Raya, Ahad (29/3).

Dwi menjelaskan, ada dosa karena kesalahan pada orang lain dan dosa karena kesalahan orang lain. Dosa itu yang sering terlupakan oleh kaum Muslim pada masa sekarang. “Ingat, ketika terjadi kasus pembunuhan, kasus perzinaan, kasus pencurian, kasus pemurtadan, kasus pembantaian umat Islam, siapa yang berdosa? Seluruh umat Islam berdosa. Lantas berapa banyak ‘Dosa Investasi’ yang sudah kita dapat selama kita tidak diatur dalam hukum Islam?” tanyanya.

Dosa investasi merupakan dosa kifayah, karena kelalaian kaum Muslim atas fardhu kifayah yang sudah ditetapkan hukumnya. Ia menambahkan, fardhu kifayah tidak akan bisa digugurkan kecuali melaksanakan fardhu tersebut secara sempurna. Adapun dosa kifayah bisa digugurkan dengan melaksanakan fardhu kifayah tersebut meskipun belum sempurna, sampai pada batas “terpaksa” atau tingkat yang maksimal.

Kalau dosa ada yang terus mengalir, begitupun dengan pahala. Pahala itulah yang disebut ‘Pahala Investasi’ atau pahala jariyah. “Orang pintar itu siapa yang bisa memanfaatkan hidup yang singkat ini untuk beramal sebanyak-banyaknya. Dan sungguh rugi orang-orang bodoh yang membuang-buang waktu hidupnya yang hanya sekali, sebentar, dan tidak terulang lagi ini,” jelasnya.

Di akhir presentasinya, Dwi Condro menjelaskan akan tingginya derajat orang yang melakukan amar ma’ruf kepada penguasa yang menyebabkan rakyat sukarela maupun terpaksa melakukan kemungkaran, dan lebih tinggi lagi derajat orang-orang yang berdakwah bersama barisan jamaah yang menyeru diterapkannya syariah dan ditegakkannya Khilafah.

Di akhir acara, perwakilan DPD II HTI Kota Bandung, Ahmad Ponsen, menjelaskan tentang Hizbut Tahrir dan agenda besarnya di waktu dekat. Ajakan Hizbut Tahrir inipun mendapat tanggapan positif. Di sela acara pun diberikan doorprice. Acara ditutup dengan lantunan nasyid “Indonesia Milik Allah”. []MI HTI Bandung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*