Saat menanti tanggal 6/4/2015, dimana akan digelar di Moskow konsultasi putaran kedua, Presiden (vampir) Suriah Bashar al-Assad melakukan wawancara dengan surat kabar Rusia “Rossiyskaya Gazeta”. Dalam menjawab pertanyaan wartawan, Assad mengatakan: “Sehubungan dengan keberadaan Rusia di berbagai daerah dunia, termasuk di Mediterania timur, di pelabuhan Tartus Suriah, sangat penting untuk menjaga keseimbangan yang hilang dari dunia setelah jatuhnya Uni Soviet. Sehingga, bagi kami ketika keberadaan Rusia kuat di wilayah ini, maka stabilitas akan lebih baik. Sebab Moskow memainkan peran yang sangat penting dalam memperkuat stabilitas di kawasan itu.
*** *** ***
Rusia secara riil sudah mendukung keseimbangan dalam krisis Suriah, tapi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, di mana Moskow mempersenjatai dan mendukung secara terbuka terhadap kejahatan rezim vampir Assad, yang menghancurkan dan membantai rakyat Suriah sejak empat tahun lalu.
Mengapa surat kabar “Rossiyskaya Gazeta” tidak menanya sang pembantai Assad tentang ratusan ribu warga Suriah yang dibantai, termasuk orang tua dan perempuan? Mengapa tidak ada satu katapun dalam wawancara itu tentang anak-anak yang mati dan terluka, yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, menurut statistik resmi? Dan mengapa surat kabar tidak mempublikasikan fakta-fakta penyiksaan brutal terhadap para tahanan di penjara rezim vampir ini? Tidakkah sangat telanjang fakta-fakta mengerikan terkait kejahatan keji yang dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad ini?
Semua itu adalah bentuk sikap membisu terhadap kekejaman yang dilakukan pada kaum Muslim di Suriah, ini adalah peran Rusia dalam apa yang disebutnya dengan “dukungan untuk perdamaian dan stabilitas”. Pada saat sang vampir Assad mengalirkan sungai darah kaum Muslim di Suriah, Moskow mempersenjatai sang vampir dan menutup mata atas kejahatan kejinya. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa “di penjara Suriah telah disiksa sampai mati sebanyak 12.751 tahanan, termasuk 108 anak-anak.” Tapi mengapa Kementerian Luar Negeri Rusia tidak mengomentari fakta-fakta mengerikan ini?
Tentu, keinginan musuh-musuh Islam dan kaum Muslim tidak akan menghentikan penderitaan yang tengah diderita kaum Muslim. Namun hari dimana umat Islam akan mendapatkan pertolongan dari kaum Anshar sudah sangat dekat. Pada saat itu Khilafah yang sesuai metode kenabian akan tegak, yang akan memperkuat stabilitas di dunia dengan nyata dan sebenarnya. Dan kemudian kaum Muslim akan meminta pertanggungjawaban kepada semua yang terlibat dalam menciptakan penderitaan kaum Muslim. Allah SWT berfirman: “Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat.” (TQS. Al-Isrā’ [17] : 51). [Sulaiman Ibrahimov]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 6/4/2015.