Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, menandatangani beberapa perjanjian perdagangan dengan Iran pada hari Selasa, dalam kunjungan kontroversial yang dilakukan setelah Ankara mendukung koalisi Sunni anti Iran di Yaman.
Erdogan melakukan perjalanan saat meningkatnya ketegangan politik – tetapi juga tumbuh peluang komersial – antara dua negara tetangga itu saat terjadi perpecahan sektarian yang memperdalam jurang di seluruh wilayah Timur Tengah.
Hubungan ekonomi lebih dekat bisa menjadi sangat menguntungkan bagi Turki jika, seperti yang telah direncanakan, pada pekan lalu kerangka kesepakatan mengenai program nuklir Iran mengarah kepada pencabutan sanksi internasional terhadap Teheran. Erdogan mengatakan dalam konferensi pers dengan Presiden Iran Hassan Rouhani bahwa volume perdagangan bilateral kedua negara sebesar $ 14 miliar jauh berada di bawah target mereka sebesar $ 30 milyar. “Kami ingin mengambil langkah-langkah yang sangat berbeda secara bersama-sama,” tambah presiden Turki. “Ada keinginan untuk hal ini pada kedua belah pihak, tetapi terjadi penundaan. Kami perlu mengatasi hal ini.”
Aaron Stein di Royal United Services Institute, sebuah think-tank Inggris, mengatakan Turki, sebuah negara dengan sedikit sumber daya energi, tidak ingin membiarkan isu-isu diplomatik menghalangi perdagangan dengan Iran yang kaya minyak dan gas.
“Mengingat posisi geografis dan kepentingan jangka panjang dalam berinvestasi di Iran negara itu adalah yang mengambil keuntungan lebih besar dari diakhirinya sanksi.”
Erdogan juga menyatakan bahwa Turki dan Iran harus melakukan mediasi diantara para pejuang di Suriah, di mana Ankara dan Teheran memberikan dukungan kepada kelompok yang berbeda, dan Irak, di mana Erdogan baru-baru ini menuduh Iran berusaha mengusir para jihadis ISIS, murni adalah untuk meningkatkan pengaruh Syiah di negeri itu.
Rouhani mengucapkan terima kasih kepada Turki, yang pada tahun 2010 berusaha menengahi kesepakatan mengenai program nuklir Iran, untuk mendukung kesepakatan pekan lalu, yang menurutnya akan bermanfaat bagi hubungan ekonomi kedua negara.
Namun demikian, langkah Ankara untuk memposisikan dirinya lebih dekat dengan blok Sunni pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menyebabkan serangan balasan dari para anggota dewan dari Iran.
Lebih dari 60 anggota parlemen Iran menulis kepada Rouhani pada malam perjalanan Erdogan yang meminta Rouhani untuk menyampaikan keluhan tentang komentar Erdogan bulan lalu di mana pemimpin Turki itu menuduh Teheran “berusaha mendominasi wilayah tersebut”.
Pernyataan Erdogan disampaikan saat hubungan Ankara terasa hangat dengan Arab Saudi, salah satu musuh utama Iran. Turki juga secara cepat menyetujui pendapat atas memuncaknya kekhawatiran Saudi bahwa posisi regional Iran dapat tersokong oleh kesepakatan nuklir tahap akhir.
“Negara-negara Teluk… lebih peduli tentang manuver politik dan kebijakan proksi Iran di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman daripada program nuklirnya,” tulis Ibrahim Kalin, juru bicara dan kepala penasehat kebijakan luar negeri Erdogan, dalam sebuah kolom surat kabar yang menjelaskan persepsi regional kebijakan Iran sebagai “sektarian, memecah belah dan ekspansionis”.
Saat Turki telah meningkatkan kritiknya terhadap Iran, hubungan Ankara dengan Ikhwanul Muslimin, organisasi Islam yang di banyak negara Teluk dilihat sebagai ancaman, telah mengurangi kedekatan hubungan Saudi-Turki, terutama setelah Raja Salman melanjutkan kepemimpinan Raja Abdullah tahun ini.
Tapi Turki juga berusaha memanfaatkan peluang-peluang komersial untuk mengakhiri sanksi terhadap Iran yang sudah diramalkan. Erdogan dan Rouhani menandatangani delapan poin perjanjian pada hari Selasa. Kenaikan ekspor emas Turki ke Swiss – yang sering merupakan tempat penyaluran dan bukan tujuan akhir – mungkin juga menandakan bahwa Ankara telah melanjutkan transfer non tunai ke Iran yang kontroversial itu. [Sumber: Financial Times] Komentar :
Setelah terjadinya penyimpangan karena adanya perselisihan antara Amerika Serikat yang merupakan sekutu Turki dan Iran, akhirnya mereka bertemu dan memulai kembali hubungan baik.