“Bersama Umat Tegakkan Khilafah Yang Memuliakan Perempuan”
HTI Press. Bogor. Sekitar 200-an tokoh perempuan di kota Bogor yang terdiri dari mubalighah, guru, pengusaha dan para praktisi menghadiri Forum Muslimah Untuk Peradaban (Formuda). Acara ini diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Bogor. Bertempat di Gedung MUI Kota Bogor dengan mengangkat tema “Bersama Umat Tegakkan Khilafah yang Memuliakan Perempuan” (08/04/2014).
Reta Fajriah menyampaikan bahwa sebagai ummun, perempuan memiliki tugas sebagai pencetak generasi yaitu melahirkan anak-anak yang bertaqwa dan menghantarkan anak-anaknya agar ketika sampai usia aqil baligh mereka siap dengan taklif hukum.
Rahma Qamariyah memaparkan terkait aktivitas – aktivitas perempuan baik di ranah publik maupun di rumah. Di rumah, perempuan memiliki kewajiban sebagai ummun wa robbatul bait. Ketika di luar, perempuan memiliki kewajiban yang sama dengan laki-laki yaitu untuk membaiat Khalifah. Rasulullah SAW bersanbda : “Kewajiban lain bagi perempuan adalah amar ma’ruf nahyi munkar. Amar ma’ruf nahyi munkar secara berkelompok (berdakwah) adalah aktivitas yang tidak bisa dilakukan di dalam rumah sehingga mengharuskan perempuan untuk keluar rumah (QS. Al-Imron : 104).
Sementara Dedeh Wahidah memaparkan terkait serangan-serangan pemahaman dari kaum feminis bahwa Islam memenjarakan perempuan, mendiskriminasi dan memperlakukan perempuan secara tidak adil. Juga upaya rekontruksi hukum Islam, yaitu menyesuaikan hukum Islam dengan keadaan jaman.
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menawarkan solusi bagi terwujudnya keluarga Indonesia yang bahagia, sejahtera yaitu dengan diterapkannya sistem politik Khilafah Islamiyah yang mengatur segala asfek kehidupan hanya berlandaskan Islam menggantikan demokrasi, kapitalis dan ekonomi liberal.
Oleh karena itu, kita harus bergerak untuk menjelaskan bahwa hanya dengan penerapan hukum Islam dalam bingkai Khilafah telah terbukti memuliakan perempuan dan mensejahterakan umat baik muslim maupun non muslim. []