Nafāits Tsamarāt: Kepada Ulama Kaum Muslim, Tokoh Masyarakat, Pemilik Kekuatan dan Seluruh Umat Islam

Wahai ulama kaum Muslim, tokoh masyarakat, pemilik kekuatan dan seluruh umat Islam, sudah cukum sikap diam kalian di depan pertumpahan darah, pelecehan dan perampasan terhadap tempat-tempat suci, bahkan penghapusan Islam dari realitas kehidupan.

Sudah cukup sikap kalian yang meremehkan kewajiban untuk mengoreksi para penguasa dan menjelaskan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim, yang telah Allah wajibkan atas kalian, lalu bagaimana dengan antek pengkhianat yang berhukum dengan selain hukum yang diturunkan Allah.

Dalam hal ini, kalian sudah tidak punya lagi kesempatan untuk memilih antara berdiam diri dan berjuang untuk menggulingkan rezim yang korup dan tidak mewakili rakyat (ruwaibidlah), mendirikan Khilafah Rasyidah dan mengangkat Khalifah yang adil!

Sungguh, agama tidak akan kokoh, kehormatan tidak akan terpelihara, dan keadilan tidak akan ada kecuali dengan menegakkan Khilafah dan mengangkat Khalifah. Sebab Rasulullah saw bersabda: “Dan siapa saja yang mati, sementara di pundaknya belum ada baiat, maka ia mati seperti mati jahiliyah (berdosa).” (HR. Muslim).

Dengan sepenuhnya bertawakal kepada Allah SWT, serta beriman dan percaya dengan janji Allah dan kabar gembira dari Rasul-Nya saw, maka bangkitlah kalian bersama Hizbut Tahrir untuk berjuang melanjutkan cara hidup Islam dengan menegakkan Khilafah Rasyidah kedua yang sesuai metode kanabian, serta membaiat Al-Alīm Al-Jalīl Atha’ bin Khalil Abu Rasytah, Amir Hizbut Tahrir, sebagai Khalifa untuk melaksanakan hukum-hukum yang Allah turunkan, sehingga kepadanya masyarakat berlidung, dan di belakangnya masyarakat berperang, mewujudkan sabda Rasulullah saw: “Imam (Khalifah) tidak lain adalah perisai, yang di belakangnya (umat) berperang, dan kepadanya (umat) berlindung.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Kami menyeru kalian untuk sesuatu yang akan memberi kalian kehidupan, serta menjamin kemuliaan kalian di dunia dan akhirat. Ketahuilah, sungguh kami telah menyampaikan, maka sambutlah. Ketahuilah, sungguh kami telah menyampaikan, maka saksikanlah, ya Allah!

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kalian akan dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfāl [8] : 24).

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 26/04/2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*