Barat Penyebab Terusirnya Jutaan Kaum Muslim dan Umat Kristen Dari Rumah Mereka
Perdana Menteri Perancis, Manuel Carlos Valls Galfetti mengatakan, pada Jum’at malam (24/4) bahwa Kristen Timur “sedang terancam tumbang”. Untuk itu, ia menyerukan agar “mengakhiri operasi pelenyapan mereka” oleh organisasi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), pada khususnya.
Valls menambahkan saat peringatan seratus tahun genosida Armenia di Paris, “Kami harus menyebut sesuatu dengan namanya dan menjelaskan fakta: orang-orang Kristen Timur, dan ini juga merupakan kasus minoritas lainnya, yang sedang terancam tumbang di wilayah ini melalui terorisme yang mengerikan”.
Menurut surat kabar “An-Nahar” bahwa sekitar 300 ribu orang Kristen melarikan diri dari Suriah sejak pecahnya konflik pada tahun 2011. Sementara yang tinggal di Irak hanya tersisa 400 ribu, padahal jumlah mereka pada tahun 1987 sekitar 1,4 juta.
*** *** ***
Selama 14 abad umat Kristen, Yahudi dan lain-lainnya hidup dengan aman di bawah naungan Islam dan negaranya, yaitu negara Khilafah. Umat Kristen dan lainnya memiliki hak sebagaimana kaum Muslim, seperti perlindungan kaum miskin, pendidikan, pengobatan, perawatan, pelayanan, serta perlindungan bagi diri mereka, harta mereka dan rumah-rumah ibadah mereka. Negara mengambil jizyah dari mereka, dan Islam tidak mewajibkan mereka berperang bersama kaum Muslim. Sementara kaum Muslim membayar zakat dan juga uang ketika negara kekurangan dana untuk memobilissi tentara, serta memberi makan kaum Muslim dan non-Muslim yang kekurangan.
Kondisi umat Kristen yang hidup dalam keamanan dan kenyamanan di rumah-rumah mereka dalam negara Islam terus belangsung hingga Perancis dan Inggris bersekongkol meruntuhkan Khilafah, lalu keduanya menjajah sebagian besar negeri-negeri Islam dan membaginya menjadi negeri-negeri kecil sesuai dengan perjanjian Sykes-Picot. Perancis dan Inggris mengusir kaum Muslim dan non-Muslim dari rumah-rumah mereka, menjarah kekayaannya, dan menciptakan pemerintahan antek sekuler diktator sebelum keduanya keluar dari negeri-negeri kaum Muslim, serta menciptakan entitas Yahudi di Palestina yang menyebabkan terusirnya jutaan kaum Muslim dan umat Kristen ke bebagai negara di dunia. Juga seperti yang dilakukan para sekularis yang menghancurkan Khilafah atas dukungan Barat dengan melakukan penganiayaan terhadap kaum Muslim dan umat Kristen Armenia.
Barat pada umumnya yang dipimpin Amerika telah melancarkan perang di negeri-negeri Islam, seperti Irak dan Afghanistan, yang menyebabkan terusirnya jutaan kaum Muslim dan Kristen dari rumah-rumah mereka. Amerika dan Barat mendukung rezim Assad, dan membisu atas kejahatannya terhadap rakyat Suriah yang menyebabkan terusirnya jutaan orang, termasuk minoritas Kristen. Barat, termasuk Perancis adalah yang paling bertanggung jawab atas terusirnya kaum Muslim dan Kristen dari rumah-rumah mereka. Akan tetapi kebencian yang telah membuat Perancis buta untuk melihat kebenaran, telah membuatnya berbicara tentang terusirnya ratusan ribu umat Kristen, sementara di saat yang sama puluhan juta kaum Muslim terusir dari rumah-rumah mereka, dan diselimuti berbagai penderitaan.
Kami kaum Muslim bertanggung jawab terhadap umat Kristen yang ada di negeri kami. Mereka adalah warga yang ada perjanjian dengan kami, sehingga kami wajib melindunginya. Untuk itu, kami berjuang menegakkan Khilafah Rasyidah yang sesuai metode kenabian dalam rangka menerapkan Islam, membebaskan negeri-negeri yang terjajah, melenyapkan rezim-rezim tiran, serta mengembalikan keadilan dan keamanan. Dengan demikian, semua yang terusir, baik Muslim, non-Muslim dan yang lainnya dapat kembali ke rumah-rumah mereka, dan mereka akan menikmati keadilan dan kedamaian Islam, setelah mereka diselimuti oleh penderitaan dan kesengsaraan yang disebabkan oleh Barat dan sekularismenya yang menjijikkan. [Ir. Ahmad Khatib]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 26/04/2015.