RPA Kalteng: Indonesia Kaya Sumber Daya tapi Rakyatnya Sengsara

RPA KALTENG (3)HTI Press, Palangkaraya. Humas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Tengah Muhammad Khomeini menyatakan Indonesia kaya dengan sumber daya alam namun rakyatnya sengsara. “Indonesia tampak dengan limpahan kekayaan alam yang luar biasa. Namun sayang, rakyat negeri ini justru hidup dalam kondisi tertindas dan sengsara baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan,” ungkapnya di hadapan sekitar 2500 peserta Rapat dan Pawai Akbar (RPA), Ahad (10/5) di Palangkaraya.

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Indonesia tengah terancam neoliberalisme (pengurangan peran negara dalam mengurusi rakyat) yang membuat penjajahan gaya baru asing (neoimperialisme) semakin menguat di Indonesia di antaranya dengan disahkannya 76 UU pesanan asing. Kebijakan buruk ini semakin diperparah dengan liberalisasi BBM,elpiji, tarif listrik dan lain-lain.

“Kerusakan negeri ini harus diselamatkan dan tak ada pilihan lain bagi kita hanya dengan Islam!” tegasnya dalam acara yang bertema Bersama Umat Tegakkan Khilafah.

Menurut panitia, peserta yang hadir tidak hanya dari Palangkaraya, tetapi hadir juga dari daerah Kalteng lainnya seperti Manismata, Sukamara, Pangkalanbun, Buntok, Sampit, Pembuang Hulu, Seruyan, Katingan, Kapuas, Kumai, Barito Utara dan Barito Timur.

Sebelum pintu registrasi di buka peserta dari luar kota dan dalam kota sudah berdatangan. Dengan membawa bendera Al-Liwa dan Ar-Royah mereka dengan semangat bersuara yang sama “Al-Ummah Turrid Khilafah Islamiyyah” dan gema takbir mengiringi setiap langkah mereka.

Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang sedikit menyengat tidak membuat peserta yang sudah duduk beranjak ditemani lantunan sholawat dari kelompok Nasyid As-Syifa Qalbi dan Erde Zain yang merdu. Sesekali mereka berdiri seraya mengibarkan bendera Al-Liwa dan Ar-Royah mengikuti lantunan nasyid dan meneriakkan yel-yel dituntun oleh MC yaitu “Laillahaillah, Muhammad Rasulullah, Khilafah Wa’dullah, Bersama Umat Tegakkan Khilafah “Neoliberalisme hancurkan,Iimperialisme hancurkan, Bersama Umat Tegakkan Khilafah, Takbir…Allahu Akbar…” pekik mereka.

Dalam acara tersebut nampak hadir pembicara lainnya yakni: Ketua DPD I HTI Kalteng Abdul Khoir; aktivis HTI Kalteng Abu Nasir dan anggota DPP HTI Dede Tisna.

Usai mendengarkan pidato politik dari para pembicara di Stadion Sanaman Mantikei, peserta pun pawai dari pintu utama membentuk empat barisan memenuhi jalan dan dimeriahkan dengan kereta kelinci dan mobil hias. Peserta yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, mahasiswa, mubaligh, intelektual, guru, laki-laki dan perempuan tumpah ruah memenuhi jalan Sudiro Husodo-Dipenogoro-K.S Tubun-Ahmad Yani dan kembali ke Stadion Sanaman Mantikei. Kalimat “takbir dan khilafah” tidak henti terdengar sepanjang perjalanan pawai. Masyarakat sekitar dan yang melintasi jalan rute pawai berdiri untuk menyaksikan pawai tersebut.[]Roseli/Joy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*