Hizbut Tahrir Rusia
5 Rajab 1436 H 24/04/2015
Siaran Pers
“Ancaman Terorisme” Aparat Keamanan di Ufa, Tuduhan Palsu Terhadap Para Anggota Hizbut Tahrir
Badan Intelijen (FSB) di Chelyabinsk tanggal 23 April 2015, mengumumkan penangkapan terhadap seorang anggota Hizbut Tahrir. Dalam penggeledahan yang dilakukan oleh pasukan keamanan, di rumahnya hanya ditemukan buku-buku Islam. Gugatan hukum kemudian diajukan terhadap dirinya berdasarkan Pasal 205.5 KUHP Federasi Rusia, yang menyatakan, “Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi teroris.”
Kepala Intelijen FSB dan NAC Rusia Alexander Bortnikov, dalam pertemuan yang diadakan untuk membahas tindakan terhadap terorisme di wilayah Ural, menyebut Hizbut Tahrir dan menunjukkan beberapa statistik yang menyatakan, “Wilayah ini berada dalam aktivitas organisasi-organisasi teroris asing dan fundamentalis agama. Tahun lalu, di wilayah Najennifartovsk dan Chelyabinsk, pemerintah mencegah kegiatan kelompok global Hizbut Tahrir dan menuntut secara hukum 19 anggotanya”. Dengan demikian, kegiatan di wilayah Ural menunjukkan perang melawan para pengemban dakwah Hizbut Tahrir yang belum dan tidak akan membahayakan masyarakat.
Sebagaimana biasa, setelah dikeluarkan pernyataan tersebut, dikeluarkan laporan penangkapan yang dilakukan dengan “sukses” oleh badan intelijen untuk menanggulangi resiko keamanan. Permintaan Perserikatan Federal untuk melaksanakan penangkapan di Chelyabinsk menegaskan fakta bahwa media federal seperti “Rosbalt” dan “TASS” adalah yang pertama menjelaskan penangkapan dan mengeluarkan video klip penangkapan itu.
Kami ingin mengingatkan bahwa Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang menganggap Hizbut Tahrir sebagai organisasi teroris, dan mengejar para anggotanya, yang dikaitkan dengan materi-materi terorisme. Hal ini terlepas dari fakta bahwa Hizbut Tahrir tidak pernah terlibat dalam aksi teroris di mana saja di dunia. Tuntutan-tuntutan hukum dibuat didasarkan pada kebohongan pihak keamanan dan hal ini didukung oleh seluruh dunia pada semua tingkatannya. Akan tetapi, jika seluruh materi itu berada di tangan orang-orang jahat, tidak akan ada ruangan untuk kembalinya Islam ke Rusia. Namun, seperti yang kita bisa lihat, meskipun dilakukan penganiayaan dan diterapkannya kebijakan permusuhan terhadap Islam di berbagai wilayah Federasi Rusia, umat Islam tidak akan meninggalkan agama mereka, sebagaimana Allah SWT memerintahkan mereka untuk mempertahankan nilai-nilai agama mereka, Allah SWT berfirman,
“Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.” (TQS Al-Hajj: 40)
Allah SWT telah berjanji kepada kaum Muslim agar sabar dalam mendapatkan pertolongan, dan mengingatkan orang-orang yang mencegah mereka untuk mengikuti kebenaran dalam firman-Nya:
“Dan Sesungguhnya telah datang kepada kaum Fir’aun ancaman-ancaman. Mereka mendustakan mukjizat Kami semuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.” (TQS. Al-Qamar: 41—42)
Kantor Media Hizbut Tahrir Rusia