Pemuda Islam Bersatu Tegakkan Khilafah
HTI Press. Serang. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia-Kota Serang Banten menyelenggarakan acara Diskusi Aktivis di Kampus IAIN “Sultan Maulana Hasanudin” dengan tema “Generasi Muda Dunia Islam Bersatu Mewujudkan Peradaban Khilafah, Bebaskan Dunia dari Cengkaraman Neoliberalime dan Neoimperialisme” (24/04/2015). Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswi-mahasiswi yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang memiliki kepedulian terhadap kondisi masyarakat. Para aktivis yang hadir di acara diskusi aktivis adalah DEMA FTK, Mahapeka, Kepalang Merahan, Orange, IMM, Labaik dan mahasiswi-mahasiwi dari berbagai kampus.
Acara dimulai dengan prolog dari MC oleh Ukhti Lilis Holisah yang menjelaskan latar belakang acara diskusi aktifis kemudian dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh ustadzah Ratu Ika Chairunnisa. “Pemuda adalah ujung tombak perubahan, ia mampu menjadi penentu kondisi masyarakat, bahkan dikatakan ‘berikan saya 10 orang pemuda maka saya akan merubah dunia’, ini artinya pemuda memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perubahan,” ujarnya.
Ustadzah Ika melanjutkan penyampaiannya dengan menyodorkan fakta-fakta pemuda pada saat ini dan membongkar kebobrokan sistem yang menjadi penyebabnya serta memberikan penjelasan terkait kekayaan sumber daya alam Indonesia yang direbut oleh asing.
Kemudian acara tersebut direspon dengan hangat oleh mahasiswi yang bernama itoh (IMM) yang menyatakan “kerusakan pemuda saat ini adalah disebabkan karena tidak adanya bimbingan dari orang tua”. Selain itu mahasiswi yang bernama Widia (SKI) pun ikut mengopinikan bahwa “peran pemerintah kita saat ini seperti wasit saja, hanya bisa ngatur-ngatur bukan mengurusi urusan rakyat, belum lagi subsidi-subsidi dicabut, hal ini justru menimbulkan banyak problematika” ujarnya.
Pemateri kedua disampaikan oleh Ustadzah Rina Triana yang menjelaskan tentang solusi fundamental atas problematika yang dihadapi Indonesia dan dunia. “Banyaknya problematika di Indonesia bahkan di dunia disebabkan karena hukum Islam belum diterapkan secara sempurna,” ulasnya. []