Pendidikan Tanpa Kemuliaan Perilaku Menghasilkan Disfungsi Keluarga
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sistem pendidikan nasional yang tidak memasukkan ilmu kemuliaan dalam berperilaku menghasilkan banyak kasus disfungsi keluarga, seperti yang terjadi dalam kasus penelantaran lima anak di Cibubur.
“Disfungsi keluarga semakin banyak terjadi seiring modernitas dan kehidupan berbasis demokrasi. Nilai HAM membuat keluarga individualis, tak mau mendengar nasihat lingkungan,” ujar juru bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Iffah Ainur Rochmah, Ahad (17/5).
Negara juga, menurutnya, sangat lemah memberantas hal-hal yang mempengaruhi lahirnya disfungsi keluarga. Misal, negara lemah dan membiarkan tontonan porno,kekerasan, juga produksi miras dan peredaran narkoba.
“Ini bukti sistem pendidikan nasional menghasilkan orang yang cakap ilmu, tapi bobrok perilaku keahlian. Dari kasus ini semestinya ada evaluasi mendasar terhadap peran negara dalam mewujudkan keluarga yang mampu melakukan fungsinya secara memadai,” tegas Iffah.
Negara, dinilainya, tak boleh bertindak bak pemadam kebakaran saja dalam memberikan perlindungan anak. Sebuah perubahan mendasar dalam sistem pendidikan, menurut Iffah, harus dilakukan agar menghasilkan pribadi yang utuh, cakap ilmu dan mulia perilaku. []
sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/05/17/nogzh3-pendidikan-tanpa-kemuliaan-perilaku-menghasilkan-disfungsi-keluarga