Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Seorang tentara Israel telah dijatuhi hukuman satu minggu tahanan setelah dia mengkritik perlakuan tentara Israel terhadap penduduk Palestina dalam sebuah debat TV di Yerusalem.
Hanya beberapa minggu sebelumnya, beberapa tentara dan polisi Israel di perbatasan bersikap kasar terhadap beberapa wisatawan Kristen, sebagian tentara itu mengira mereka adalah orang-orang Palestina.
Berrin, serdadu Israel tersebut, memperingatkan bahwa sikap kasar ini mempengaruhi masyarakat Israel, sambil mengutip skandal terakhir atas seorang polisi Israel yang tertangkap kamera sedang memukuli seorang tentara Israel asal Ethiopia yang berseragam militer – suatu peristiwa yang menyebabkan kerusuhan massa dengan tindak kekerasan di Tel Aviv beberapa minggu yang lalu.
Sebagai tanggapan atas pernyataan Berrin, Danny Dayan, mantan utusan asing yang pro-pemukiman di Dewan Yesha, menuduh Berrin adalah seorang “pembohong”, dan menantangnya untuk memberikan “salah satu contoh di mana [komandan] memberinya perintah untuk memperlakukan penduduk Palestina secara tidak manusiawi.
“Militer Israel memiliki aturan disiplin yang sangat ketat”, kata Dayan, sambil menambahkan bahwa jika memang ada komandan yang memberi perintah seperti itu, “dia akan dibawa ke pengadilan militer.”
Kurang dari 12 jam setelah dia membuat pernyataan itu, Berrin dipanggil kembali ke pangkalan militer, di mana dia harus menghadapi pengadilan militer – bahkan sebelum program itu mengudara, harian Haaretz Israel melaporkan.
IDF mengatakan bahwa “tentara itu mencoba mengekspresikan dirinya di media tanpa hak atau izin, seperti yang disebut oleh komando militer.” (telegraph.co.uk, 27/5/2015)
