Baru-baru ini, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Perang Dunia III sudah dimulai perlahan-lahan di seluruh dunia. Konflik bersenjata saat ini telah mempengaruhi dunia kita. Situasi saat ini seperti Perang Dunia III yang terjadi secara bertahap. Bahkan di tingkat komunikasi global suasana perang sangat terasa.” Itulah pernyataan Paus yang berada pada acara Misa di Sarajevo. Paus juga mengatakan bahwa “Suasana perang ini dikobarkan oleh orang-orang dan politisi untuk motif yang berbeda.” Beberapa dari mereka sengaja memprovokasi suasana ini, terutama mereka para aktor yang berusaha untuk mengobarkan konflik antar peradaban dan masyarakat, dan mereka inilah yang tengah bertaruh dengan memanfaatkan perang untuk menjual senjata. Paus mengatakan bahwa mereka para penggiat perang ini tidak peduli sama sekali akan bahaya yang ditimbulkan. Perang berarti anak-anak, perempuan dan para manula di kamp-kamp pengungsi; pengusiran rakyat secara paksa; serta penghancuran rumah-rumah, jalan-jalan dan pabrik-pabrik, dengan kata lain, perang berarti penghancuran dan perusakan di mana-mana. Untuk itu, Paus mendesak semua orang untuk menjadi pendukung perdamaian. (Sumber: America’s Morning News).
Penjahat sebenarnya yang berada di belakang Perang Dunia III adalah kekuatan imperialis yang mengintervensi semua urusan di seluruh dunia untuk menjarah kekayaan umat, dan menciptakan suasana perang. Mungkin pernyataan itu benar, bahwa setelah empat tahun yang lalu Suriah adalah tempat di mana Perang Dunia III dimulai. Eropa, Rusia, Cina dan Amerika, serta semua negara regional telah mengintervensi untuk menundukkan revolusi rakyat Suriah yang melawan Assad. Padahal senjata kimia Assad dan tong-tong berisi bahan peledak dilakukan terang-terangan, dan telah melewati garis merah yang dibuat oleh Amerika Serikat, namun Amerika Serikat tidak melakukan tindakan apapun terhadap Assad. Sehingga dengan semua kenyataan ini memungkinkan bagi Paus Fransiskus untuk mengungkap para penjahat sebenarnya yang tengah mengobarkan Perang Dunia III (kantor berita HT, 22/6/2015).