Situs arabic.rt.com melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter melakukan perjalanan ke Eropa, pada hari Ahad (21/6) dalam kunjungan termasuk ke Jerman dan Estonia, serta berpartisipasi dalam pertemuan menteri pertahanan negara-negara NATO di Brussels.
Kantor Media Departemen Pertahanan AS, Pentagon mengatakan bahwa Carter dan rekan-rekannya akan membahas cara-cara untuk memperkuat keamanan NATO terkait krisis Ukraina, dan “sejumlah tindakan Rusia”, juga ancaman dari “ISIS”. Kantor Media menambahkan bahwa Carter ingin bertukar pandangan dengan rekan-rekannya terkait “tantangan yang ditimbulkan oleh Rusia dan front depan NATO”.
**** **** ****
Meskipun tujuan dari pembentukan NATO telah berakhir sejak runtuhnya Pakta Warsawa pada awal dekade sembilan puluhan abad lalu, namun Amerika bersemangat melanjutkannya, dan bersemangat memanfaatkannya untuk mencapai kepentingannya di dunia, bahkan Amerika berusaha dengan semua kekuatan yang ada untuk membuat Eropa di bawah sayapnya melalui NATO.
Setelah pelajaran yang diambil Amerika dengan menarik pasukannya dari Afghanistan dan Irak, dan konsekuensi mengerikan yang dihadapi oleh para prajuritnya di masing-masing Afghanistan dan Irak, maka Amerika mulai membuat yang lain untuk berperang mengggantikan Amerika di zona tempur. Amerika telah membuat aliansi dari negara-negara Arab dan lainnya untuk melawan Islam di Suriah dengan dalih memerangi tanzhīm ad-daulah (ISIS), juga membuat koalisi Ashifatul Hazm (Decisive Storm) untuk memerangi Yaman di bawah pengawasannya. Dan saat ini Amerika menjadikan Rusia ancaman bagi Eropa, untuk menghubungkan keamanan Eropa melalui NATO. Amerika juga ingin menjadikan NATO sebagai ujung tombak untuk menghadapi ancaman “ISIS”, bahkan Amerika berencana lebih dari itu, yakni Amerika ingin NATO menjadi ujung tombak dalam menghadapi negara Khilafah Rasyidah yang sebenarnya, yang akan tegak dalam waktu dekat.
Kami sampaikan pada Amerika akan kegagalan semua rencananya terhadap kaum Muslim, dan terhadap negara Khilafah ala minhāj an-nubuwah yang akan tegak dalam waktu dekat, insya Allah. Di sini, saya kutip dari “Seruan sebelum yang terakhir yang sampaikan oleh Amir Hizbut Tahrir kepada umat Islam dan khususnya kepada ahlu al-quwwah wa al-man’ah (para pemilik kekuatan dan pengaruh)”, diantaranya: “Negara-negara kafir penjajah yang tampaknya besar itu sesungguhnya nyalinya ciut. Mereka mempunyai senjata banyak, tetapi tidak memiliki para kesatria hebat. Senjata tanpa kesatria pasti pengaruhnya lemah, ketika harus menghapi kelompok orang beriman yang dipersenjatai dengan senjata yang kadarnya di bawah senjata musuhnya. Namun, kelompok ini mempunyai kekuatan yang luar biasa. Inilah fakta yang dibuktikan oleh peperangan Khilafah menghadapi musuh-musuhnya, kaum kafir. Canggihnya persenjataan secara fisik saja tidak bisa mengalahkan peperangan melawan kaum Muslim, meski senjata fisik mereka minim. Karena mereka mempunyai akidah yang dinamis dan benar, yang mampu membekali mereka potensi peperangan yang tidak bisa dijangkau oleh para Taghut, khususnya saat ini adalah Amerika. Namun, dengan izin Allah, mereka akan menyaksikannya dengan mata kepala mereka, ketika fajar Khilafah bersinar. Khilafah akan maju, dengan kemenangan demi kemenangan, sehingga para Taghut itu akan kembali lagi ke lubang persembunyian mereka. Ini pun, kalau mereka masih mempunyai lubang persembunyian.” [Khalifah Muhammad – Yordania]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 23/6/2015.