Meningkatnya fenomena rasisme dan kebencian terhadap orang asing di Slowakia, khususnya terhadap kaum Muslim dan orang-orang Arab, di tengah tuduhan bahwa pemerintah tidak tegas, serta para politisi dan media yang mempublikasikan berita negatif tentang kaum imigran.
Pengawasan dan peringatan menghantui orang-orang asing, khususnya kaum Muslim di Slowakia, setelah demonstrasi oleh pendukung ekstrimis kanan, pada hari Sabtu (20/6) melawan kaum imigrasi dan “Islamisasi negara”, dimana selama demonstrasi itu banyak keluarga Arab yang diserang.
Ribuan warga Slowakia berpartisipasi dalam demonstrasi yang digelar oleh ekstrim kanan, dan dihadiri oleh para ekstrimis dari Republik Ceko dan Polandia. Sementara itu ada demonstrasi tandingan yang diikuti sekitar 100 orang dari kaum liberal dan intelektual yang tergabung dalam komunitas liberal di Internet yang bernama “Bratislava tanpa Nazi”.
Ketika demonstrasi berlangsung, kebetulan ada keluarga dari Arab Saudi yang datang untuk merayakan kelulusan anaknya di salah satu universitas di negara itu. Maka, tanpa dikomando para ekstremis langsung menyerang anggota keluarga tersebut, dan ibu dari keluarga itu dilemparkan ke tanah. Namun polisi cepat bertindak hingga insiden itu segera diatasi.
Melihat situasi yang demikian, polisi meminta bantuan pasukan gerak cepat, kontra-terorisme dan kendaraan lapis baja untuk memblokir aksi demonstrasi tersebut (aljazeera.net, 23/6/2015).