Pejabat kesehatan di kota Aden, Yaman, yang dilanda perang menyerukan kembali kepada organisasi bantuan lokal dan internasional untuk memberikan persediaan medis yang lebih banyak karena kasus demam berdarah di kota itu telah melesat hingga hingga lebih dari 4.000 kasus, menurut sumber-sumber kesehatan setempat.
Saat ini, banyak tumpukan sampah di jalan-jalan dan tempat-tempat penampungan air yang ditinggalkan sehingga menyebabkan munculnya banyak nyamuk, pejabat kesehatan mengatakan mereka melihat kasus demam berdarah yang akut yang mereka tidak mampu untuk mendiagnosanya.
Aref Ali Ahmed, koordinator program pengendalian malaria di negara tersebut, mendesak organisasi kesehatan internasional untuk menyediakan pasokan yang diperlukan untuk pusat kesehatan agar bisa mendiagnosa kasus-kasus ini.
Di provinsi tenggara Hadramout, di mana ribuan orang pengungsi tinggal, seorang pejabat kesehatan setempat mengatakan bahwa setidaknya selusin kasus demam berdarah telah tercatat di beberapa lingkungan padat penduduk di ibukota provinsi, al-Mukalla.
Perang bukan hanya telah merenggut ratusan nyawa warga sipil, tetapi juga telah melemahkan fasilitas medis, sumber daya dan personelnya di kota itu, dimana banyak dari personel kesehatan yang melarikan diri dari Aden bersama warga untuk mencoba melarikan diri dari pertempuran. (Aljazeera, 23/6/2015)