Ratusan polisi dikerahkan di Australia Barat pada hari Sabtu untuk memisahkan protes dengan tindak kekerasan yang terjadi di dekat Gedung Parlemen di Melbourne setelah para demonstran dari kelompok sayap kanan yang anti-Islam berhadapan melawan kelompok anti-rasisme.
Demonstrasi yang telah diatur sebelumnya itu dilakukan oleh “Reclaim Australia” di seluruh Australia akhir pekan ini, dan terus mengutip isu-isu burqa, “ekstremisme Islam” dan “kekhawatiran hukum syariah semakin populer”.
Koran lokal The Age melaporkan bahwa sekitar 100 orang baru saja memulai protes ketika sekelompok demonstran tandingan berusaha menembus garis polisi.
Polisi yang menunggang kuda menggunakan semprotan merica dan terdapat ratusan petugas berseragam yang berupaya untuk mengendalikan protes.
Mike Holt, pemimpin “Reclaim Australia” yang berafiliasi dengan “Restore Australia” mengatakan kepada para pendukungnya bahwa protes itu dilakukan untuk menentang “Islamisasi yang sedang merayap di Australia”.
Sekitar 60 pendukung sayap kanan kelompok garis keras “United Patriots Front” juga ikut bergabung dalam protes hari Sabtu.
Pada hari Minggu, Reclaim Australia juga berencana berunjuk rasa di Sydney, Newcastle, Brisbane, Perth, Hobart dan pusat-pusat regional lainnya.(aa.com.tr, 18/7/2015)