Kecam Sikap Abai Pemerintah Soal Tolikara, Ulama Aswaja dan HTI Datangi Mapolda Metro Jaya

IMG_9003HTI Press.  Mengecam sikap abai pemerintah dalam kasus pembakaran masjid, kios-kios, pelarangan shalat Idul Fitri dan pelarangan Muslimah berkerudung di Tolikara, sekitar 70 ulama Ahlul Sunnah Wal Jamaah (Aswaja) Jabodetabek berkonsolidasi di Kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia lalu mendatangi Mapolda Metro Jaya, Kamis, (23/7) di Jakarta.

Dalam konsolidasi yang bertajuk Multaqo Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) Jabodetabek bersama Hizbut Tahrir Indonesia atas Tragedi Penyerangan Terhadap Umat Islam di Kabupaten Tolikara Papua, para kyai dan ustadz menyimpulkan kasus Tolikara merupakan bukti terbaru bahwa pemerintah telah abai dalam melindungi kepentingan kaum Muslimin di daerah minoritas.

“Aksi brutal dan keji itu adalah bukti sikap abai, dan kurang seriusnya  pemerintah untuk melindungi kepentingan umat Islam!” tegas Habib Khalilullah bin Abu Bakar Al Habsyi Al Hassani membacakan teks Pernyataan Sikap Ulama.

Pimpinan Majlis Dzikir Imdadul Hadadiy, Jakarta Timur juga menyatakan seharusnya tragedi memilukan tersebut bisa dihindari. Karena, jauh sebelum tragedi tersebut terjadi telah beredar surat terbuka dari Badan Pekerja Wilayah Toli (BPWT) Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) tertanggal 11 Juli 2015 yang ditujukan kepada Umat Islam se Kabupaten Tolikara, ditandatangani oleh Pdt. Nayus Wenda sebagai Ketua dan Pdt. Marhen Jingga sebagai Sekretaris, dan ditembuskan kepada Bupati, Ketua DPRD, Kapolres dan Dandim Kabupaten Tolikara, yang berisi larangan umat Islam di sana merayakan lebaran. Bahkan dalam surat tersebut tertulis larangan bagi Muslimah memakai jilbab.

Habib Khalilullah menyatakan peristiwa yang memilukan ini semakin menegaskan, hanya di dalam sistem Islam (Khilafah Islam)  umat Islam terjaga agama,  kehormatan, harta dan jiwanya. Dalam khilafah Islam, non Muslim mendapat perlakuan sama sebagaimana umat Islam. Maka, ia pun mengajak seluruh elemen umat terutama ulama dan tokoh masyarakat,  untuk berada di garda terdepan dalam perjuangan penegakan syariah dan khilafah.

Lalu para ulama pun mendatangi Makodam Jaya dan Mapolda Jaya dan membacakan serta menyerahkan teks pernyataan sikap tersebut langsung kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol HM Tito Karnavian.

Dalam konsolidasi/multaqa tersebut nampak hadir KH Tubagus Mulyadi Mawahib (Megamendung Bogor); KH Muhyiddin (Pamijahan Bogor); KH Muhammad Sholeh (Gunung Sindur Tangsel); Habib Khalilullah Al Habsyi (Jakarta), KH Fahmi Shafyani (Karawang); KH Ahmad Nawawi (Depok) dan Ustadz Rokhmat S Labib (DPP HTI).[]Gus Jun/Joy

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*