‘Ekstremis Adalah Kata Sekuler Untuk Kelompok Sesat’: Pemimpin Hizbut Tahrir Bersikeras Memilki Hak Berbicara

Abdul Wahid pimpinan HT Britain

Abdul Wahid pimpinan HT Britain

Oleh Peter Oborne

Karena kekejaman yang dilakukan ISIS di Tunisia David Cameron telah membuat serangkaian pernyataan yang menunjuk jari pada orang-orang yang dia sebut ekstrimis. Orang-orang ini, kata perdana menteri, menolak untuk mengadopsi nilai-nilai Inggris seperti kebebasan berbicara dan mengikuti aturan hukum.

Cameron tidak menegaskan bahwa semua ekstremis adalah teroris. Namun, dia memperingatkan bahwa ekstremis membentuk tempat di mana terorisme dapat berkembang dan darinya para pembunuh muncul. Minggu ini, dalam pidato yang menjadi berita utama, dia meletakkan strategi kontra-ekstremisme untuk melawan apa yang dia sebut sebagai “perjuangan generasi kita”.

Sebagaimana tema yang telah dikembangkan oleh perdana menteri secara terus-menerus dia mengangkat nama satu kelompok sebagai yang paling berbahaya: Hizbut Tahrir.

Cameron menyerukan agar HT, gerakan pan Islam yang menyerukan pendirian kekhalifahan dan penerapan hukum syariah, agar dilarang pada tahun 2007, dengan mencontoh apa yang dilakukan Tony Blair dua tahun sebelumnya. Dia menyebutkannya lagi pada bulan lalu dalam wawancara untuk Tdays program ketika menanggapi pembantaian di Tunisia.

Saat putaran terakhir perdebatan ini telah berlangsung, satu suara terasa absen: yakni suara yang dianggap sebagai kelompok ekstrimis. Dan tampaknya perlu menyelidiki bentuk ekstremisme apa yang dilakukan. Jadi dengan alasan itulah saya pergi ke jalan yang rimbun di London Barat, di mana Dr Abdul Wahid, ketua komite eksekutif HT tinggal bersama istri dan dua anaknya.

Saya telah kenal Wahid selama sekitar satu dekade, sejak terjadinya invasi Irak. Kami kadang-kadang makan malam Selain perannya di HT, dia adalah seorang dokter umum. Hari ini cuaca cerah dan dia siap menjawab pertanyaan dengan berpakaian safari yang dia beli ketika umrah. (Kemudian, dia mengirim email untuk mengatakan dia membelinya di Madinah, sambil menjelaskan bahwa “Saudi adalah sebuah entitas yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri, bukan entitas dalam Islam”.)

Ruang depan rumahnya  adalah lingkungan yang sangat biasa bagi seorang pria yang memimpin sebuah organisasi yang sering dituduh fanatik dan buruk. Dalam beberapa tahun terakhir, HT telah dituduh berusaha untuk menjatuhkan demokrasi, antisemitisme dan menekan kaum wanita. Hal ini juga yang membuat marah banyak pemerintah asing. Ketika pemipin militer Pakistan mengunjungi Inggris pada bulan Januari, agenda utamanya adalah meminta Inggris untuk menekan HT.

Jadi, bagaimana rasanya dituduh oleh pemerintah sebagai kelompok ekstrimis? “Ekstremis,” kata Wahid, “adalah kata sekuler untuk kelompok sesat. Ini berarti bahwa Anda tidak menggunakan norma-norma politik dan sosial tertentu. “Blair dan Cameron,” katanya menambahkan, “menderita penyakit populisme. Blair merasa bahwa setelah Peristiwa 7/7 dia harus melakukan sesuatu, dan Cameron mengikuti gaya seperti itu. Dia mengandalkan ketidaktahuan sebagian besar orang dan mencoba untuk melakukan hal yang demikian.

“Seseorang melakukan pembunuhan di Tunisia, dan dia terus berbicara tentang orang-orang di Inggris yang memiliki ide-ide politik dan pandangan agama yang dia tidak suka, yang tidak ada hubungannya dengan kekerasan. Dan dia berputar-putar dengan gaya yang demikian sehingga membuatnya tampak mulus. “Tapi kaitan apa, yang telah dibuat oleh banyak orang selain perdana menteri, antara pendapat ekstremis dan terorisme? Wahid telah siap ats pertanyaan ini: “Tidak ada yang secara serius memiliki bukti adanya keterkaitan tersebut. Dan pada kenyataannya, beberapa pemain besar telah benar-benar membantah hal itu. “Dia mengutip karya Marc Sageman, mantan pejabat CIA dan psikiater forensik, yang (katanya) menantang gagasan kemajuan linear terhadap radikalisasi. Dia kemudian mengutip pendapat Pemimpin MI5 Eliza Manningham-Bullertelling dalam hal penyelidikan Chilcot bahwa invasi Irak telah memprovokasi terorisme kaum Muslim. Dia memiliki pasal dan ayat dari memo kabinet yang bocor pada tahun 2010 yang mengatakan tidak ada “jalur khas untuk ekstremisme dengan kekerasan”.

 

Pemilu apa? Di Inggris, kami percaya pada demokrasi, kebebasan berbicara, toleransi. Pengkritiknya mengatakan dia tidak percaya pada hal-hal itu khususnya, tidak percaya pada demokrasi. Wahid menjawab: “Ya, kita memiliki pandangan tentang demokrasi. Saya percaya pada pemungutan suara, saya percaya pada pemilihan. Kekhalifahan yang ingin kita bangun adalah salah satu pemerintahan di mana penguasa akan dipilih, diminta pertanggung jawabannya, bukan kebal hukum; dan bertanggung jawab kepada rakyat, kepada kelompok-kelompok politik, kepada majelis terpilih, kepada media yang independen. ”

Wahid mengatakan keyakinan David Cameron pada demokrasi hanyalah pada kulit luarnya saja: “Anda tidak perlu menjadi anggota HT untuk mengatakan ini, ada banyak sekali kekurangan dan kontradiksi dalam sistem demokrasi.

“Mari kita mengingatkan bahwa kepala negara Inggris yang sebenarnya adalah monarki yang turun-temurun; dia tidak dipilih dan penggantinya tidak akan dipilih. Legislatif Inggris memiliki dua lembaga, salah satunya adalah sebuah lembaga yang ditunjuk. Cameron minum teh dan makan malam dengan keluarga kerajaan dari Timur Tengah. Jadi, tiba-tiba menarik keluar kartu demokrasi adalah hal yang berguna.

“Dan tidak perlu disebutkan bahwa dalam demokrasi rakyat yang memiliki kekuatan suara bukanlah benar-benar massa yang sesungguhnya. Dan jika anda membutuhkan contoh itu, lihat saja Yunani. Yunani melakukan referendum seminggu yang lalu, dan keputusan yang dibuat pada dasarnya adalah yang sebaliknya yang dilakukan pada pertemuan tertutup di Eropa. Itulah demokrasi yang ada. ”

Saya pindah ke topik lain: HT dan kaum perempuan. Kritik terhadap organisasi ini merujuk pada rancangan konstitusinya, yang menyatakan “peran utama seorang perempuan adalah bahwa dia sebagai ibu dan istri, dia adalah suatu kehormatan yang harus dilindungi”. Apakah Wahid setuju?

“Pandangan HT mengenai semua hal itu adalah pandangan kaum Muslim tradisional: kaum perempuan dan laki-laki di hadapan Allah adalah memiliki nilai yang sama, status yang sama. Petunjuk bagi manusia, kaum pria dan perempuan secara umum, adalah sama. Namun, ada perbedaan dalam cara Islam membahas kaum laki-laki dan perempuan. Islam menempatkan beban untuk menanggung keluarga ada pada pria, namun tidak berarti mengatakan bahwa seorang wanita tidak dapat bekerja.

Bagaimana dengan istrinya sendiri? “Istri saya berhenti bekerja ketika kami memiliki anak-anak. Sebelum itu dia bekerja sebagai guru, sebelum itu dia bekerja di bidang riset pasar. Ibu saya masih bekerja saat dia sudah dewasa. Saya memiliki dua saudara perempuan, yang sudah menikah, punya anak, dan mereka berdua bekerja sebelum punya anak-anak; yang satu masih bekerja, bahkan saat punya anak. Dan itu adalah pilihan istri saya, ketika dia berhenti dari pekerjaannya. ”

Apakah Anda percaya bahwa perempuan dapat dan harus terlibat dalam politik? “Ya, tentu saja.” Bisakah mereka menjadi khalifah? “Tidak, karena ada perintah khusus dari nabi, mereka dapat melakukan segala sesuatu kecuali menjadi penguasa.

“Mereka bisa menjadi hakim, mereka bisa berada di majelis itu, mereka seharusnya dalam majelis terpilih. Dalam konstitusi yang kami susun sendiri dikatakan demikian.

“Mereka bisa menjadi pelayanan administrasi negara. Pada zaman salah satu khalifah, dia menunjuk hakim perempuan di masanya, anda tahu, itu terjadi 14 abad yang lalu. Dan sebenarnya HT memiliki gerakan kaum perempuan yang sangat aktif berpolitik, mereka mengatur konferensi dan pertemuan mereka sendiri. ”

Saya mengingatkan Wahid bahwa kaum pria dan perempuan dipisahkan oleh hijab pada pertemuan-pertemuan HT. “Ya, kaum perempuan dan laki-laki duduk secara terpisah, biasanya dengan semacam pembatas di antara mereka, itu adalah etiket Islam yang normal. Sebenarnya, kami sangat yakin bahwa itulah cara yang seharusnya.

“Seharusnya kaum perempuan dan laki-laki terlibat dalam wacana politik secara aktif. Bagian perempuan kami di seluruh dunia, menyelenggarakan konferensi yang mengatur ribuan orang. ”

Saya mengira bahwa bagian perempuan HT adalah sebuah penghinaan terhadap kepekaan terhadap Inggris modern: “Apakah demikian? Anda pernah mendengarkan Woman’s Hour di Radio 4? Apakah itu merupakan suatu penghinaan terhadap kepekaan orang Inggris bahwa sebaiknya ada program majalah reguler di salah satu stasiun penyiaran utama yang didedikasikan bagi kaum perempuan? Jika Cameron mengira bahwa adalah penghinaan terhadap Inggris bahwa ada bagian perempuan di HT, maka saya katakan kepadanya untuk pergi dan mengatakan hal itu kepada Institut Kaum Perempuan (Women’s Institute). Saya berani mengatakan bahwa cukup banyak anggota partai Konservatif adalah hanya untuk kelompok pria saja yang ada di kota. ”

Saya kemudian beralih kepada tuduhan bahwa organisasinya adalah antisemit. Lima belas tahun yang lalu HT menerbitkan sebuah artikel yang judulnya terkenal bahwa Umat Muslim tidak akan pernah tunduk kepada orang-orang Yahudi. Isinya mengandung bahasa yang tidak menyenangkan, yang sebagian saya bacakan kepada Wahid, dan saya memintanya untuk mengecam tulisan itu. Dia menolak. “HT tidak antisemit sama sekali, tapi kami benar-benar anti-Zionis … Sebenarnya tidak peduli apakah anda Yahudi atau non-Yahudi, jika anda Zionis, kita tidak dapat mendukung seseorang yang percaya bahwa adalah haknya atas tanah yang dirampas dari orang lain dan diberikan kepada orang lain, terutama ketika pasukan pendudukan menjadi pembunuh dan haus darah, seperti yang telah mereka lakukan.

“Anda tidak akan pernah menemukan kata-kata yang digunakan mengenai orang-orang Yahudi yang tinggal di bagian lain dari Timur Tengah, Irak, Maroko atau tempat-tempat itu. Dan anda tidak perlu menemukan kata-kata itu digunakan mengenai hal itu.

“Dan anda tidak akan pernah menemukan bahasa ini digunakan oleh kami, karena mungkin di sini kami memiliki pemahaman khususnya tentang Eropa yang lebih banyak dan apa artinya hal itu.”

Sekali lagi saya mengajak Wahid untuk mengecam pamflet itu. “Tentu saja saya tidak akan mencabutnya! Karena ini adalah selebaran, kutipan kecil dari selebaran, yang ditulis untuk menanggapi pembunuhan, kebrutalan. Orang-orang yang menulis selebaran ini aslinya adalah dalam bahasa bahasa Arab dalam konteks itulah artikel itu ditulis, dan orang-orang yang membacanya, mengerti apa artinya. Bila anda membawanya keluar dari konteksnya, anda menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris, anda membawanya ke Eropa dan menempatkan interpretasi untuk itu, yang seharusnya tidak seperti itu, anda akan menemukan orang-orang yang salah paham akan hal itu. Tapi saya tidak akan mengecam selebaran itu. ”

Di lain waktu, dia mengirim email tentang semuate hal itu, dengan mengatakan dia kini telah membacanya. “Saya menghargai dengan memandang lewat kaca mata Eropa, setelah pembantaian terhadap jutaan orang Yahudi oleh Eropa, bahasa negatif tentang orang-orang Yahudi adalah membahayakan,” tulisnya. “Tapi melalui kaca mata Timur Tengah, di mana ‘Israel’ menyebutnya sendiri sebagai negara Yahudi dan istilah Yahudi dan Israel digunakan secara sinonim, di mana orang-orang melihat diri mereka dalam peperangan, orang memahami bahasa ini sebagai retorika konflik dan memahaminya dalam konteks itu di wilayah itu dan pada hakekatnya BUKAN hanya Yahudi.”

Jadi bagaimana dengan Inggris? Apakah dia akan membelanya? “Anda tahu, saya tidak punya masalah untuk mengabdi kepada rakyat negeri ini, tapi saya tidak akan berjuang untuk negara atau bendera manapun, yakni sebuah bendera nasional. Saya pikir ide Islam mengenai pertempuran adalah pertempuran untuk ide, untuk prinsip, bukan pertempuran untuk sebuah bendera. ”

Apakah Wahid menganggap dirinya menjadi subjek pembicaraan dari Ratu? “Saya tidak punya masalah tertentu dengan Ratu, saya yakin dia adalah seorang wanita tua yang sangat menyenangkan. Tapi saya tidak menganggap diri saya sebagai subjeknya. Dan, omong-omong, saya tidak pernah melakukannya. ”

Apakah dia mendukung orang-orang yang berjuang melawan tentara Inggris di Irak atau Afghanistan? “Jika seseorang menyerang sebuah negara, maka itu akan menjadi hak mereka untuk melakukan hal itu.” Sebagai pembenaran dia memberikan sebuah kutipan dari Winston Churchill: “Adalah hak utama bagi manusia untuk mati dan membunuh bagi negeri dimana mereka tinggal, dan untuk menghukum dengan luar biasa semua anggota dari bangsa mereka sendiri yang menghangatkan tangan mereka di atas perapian para penjajah ‘”.

Saya bertanya kepadanya mengapa dia bergabung dengan HT. Wahid mengutip suatu referensi yang mungkin mengejutkan: Lady Evelyn Cobbold, putri ketujuh bangsawan Dunmore. “Dia menjadi seorang Muslim dengan cara yang aneh. Seseorang membawanya untuk beraudiensi secara pribadi dengan Paus. Paus bertanya tentang denominasi dia. Dia menjawab dia adalah seorang Muslim. Jawaban spontan itu mengejutkannya, meskipun mungkin tidak seterkejut Paus. ”

Wahid mengambil sebuah buku dari rak dan membaca catatan Cobbold: “Apa yang merasuki saya untuk tidak berpura-pura tahu, karena saya tidak diberi tahu pemikiran Islam selama bertahun-tahun. Sebuah korek api dinyalakan dan sejak itu saya juga bertekad untuk membaca dan belajar. Semakin banyak saya membaca, semakin saya belajar, semakin saya yakin bahwa Islam adalah agama yang paling praktis, dan yang paling diperhitungkan untuk memecahkan banyak masalah yang membingungkan di dunia ini, dan membawa kemanusiaan kepada kedamaian dan kebahagiaan.”

Wahid menambahkan: “Ketika saya membacanya, beberapa tahun kemudian, hal itu bergema persis seperti perjalanan hidup saya sendiri.”

Wahid memiliki pikiran yang terorganisir dengan baik, mungkin sebagai akibat pendidikan keluarganya. Keluarganya sendiri datang ke Inggris dari Pakistan. Ayahnya bekerja sebagai agen perjalanan dan membuat banyak pengorbanan untuk mengirim anaknya belajar di Merchant Taylors, sebuah sekolah swasta di utara London. Dia juga mengerti Inggris, dan kontradiksi yang tertanam dalam identitas Inggris, tidak tidak nyaman.

Dia banyak membaca juga. Sebelum saya pergi, saya melihat buku-buku di dinding. Ada koleksi tafsir Al-Qur’an oleh Sayyid Qutb, seorang ahli teori Ikhwanul Muslimin yang telah dieksekusi di Mesir oleh Nasser pada tahun 1966, dan menjadi (sebagian melalui Ayman al-Zawahiri) salah seorang inspirator bagi  al-Qaeda. Buku Diplomasi Kissinger juga ada, seperti halnya buku Niall Ferguson Empire dan buku Robert Peston Siapa Yang Memerintah Inggris ?, bersama dengan buku berjudul Perang Yang Kotor oleh Jeremy Scahill dan karya Ibnu Khaldun Al Muqaddimah: “Ini sebuah buku yang sangat bagus. Saya benar-benar mendapatkannya ketika saya bekerja di kebidanan, dan ada bab tentang kebidanan yang fantastis. ”

Sebuah rak buku seseorang sulit untuk dapat menggambarkannya diri orang itu. Sama saja, buku-buku itu memberikan pelajaran ironis tentang berbagai pendapat yang dibolehkan. Anda bisa mengatakan banyak hal tentang Wahid, dan terkejut dengan banyak hal dari apa yang dia katakan. Tapi dalam demokrasi dia pasti memiliki hak untuk mengatakan hal itu. Apapun  yang dipikirkan oleh pemerintah.
Sumber: http://www.theguardian.com/uk- news/2015/jul/24/david- cameron-extremism-struggle- generation-abdul-wahid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*