Amerika Berdiri di Sisi India, Sambil Menuntut Lebih dari Pakistan
Anggota parlemen AS, merasa senang dengan tekad Pakistan untuk memerangi suku-suku pejuang di sepanjang perbatasan Afghanistan, dan mendesak negara itu juga menindak yang lainnya. Ketua Royce dan Eliot Engel, Demokrat yang mendapat posisi pada komite, juga mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri John Kerry, dengan mendesaknya untuk membujuk Pakistan agar melawan semua pejuang, baik yang beroperasi di perbatasan barat maupun timur.
Surat itu menyatakan: “Amerika Serikat harus melakukan pendekatan yang berbeda dengan pemerintah Pakistan. Kami mendorong anda untuk mempertimbangkan dalam menerapkan larangan perjalanan, menangguhkan bantuan, dan memberikansanksi kepada para pejabat Pakistan yang memelihara hubungan dengan kelompok-kelompok teroris.”
Mereka berpendapat bahwa “pendekatan seperti itu akan memperjelas bahwa AS dan Pakistan tidak bisa memiliki kemitraan strategis yang sejati hingga Pakistan memutuskan semua hubungan dengan organisasi-organisai teroris dan meninggalkannya penggunaannya sebagai instrumen kebijakan negara.” Kedubes Pakistan di Washington, mengatakan bahwa Fatemi juga terus “terlibat secara intens” dengan para anggota parlemen AS pada tanggal 23 Juli.
Amerika terus mengeksploitasi kemampuan Pakistan untuk melanjutkan ambisinya. Selain itu, dengan pemerintahan di India pimpinan Modi yang pro-Amerika, India menerima manfaat sekunder dari kebijakan ini. Pakistan telah menanggung kerugian keuangan dan manusia yang besar karena terlibat dalam perang di perbatasan bagian Barat negeri itu untuk melawan perlawanan suku-suku yang melawan pendudukan Amerika. Hal ini memungkinkan Amerika untuk menyelamatkan apa yang didapat dari pengaruhnya di Afghanistan, sementara secara bersamaan membuka pintu bagi India, yang sekarang menikmati pengaruh yangbelum pernah terjadi sebelumnya di Afghanistan. Adapun bagi wilayah perbatasan Timur, Amerika telah memastikan bahwa rezim Raheel-Nawaz mempertahankan pengkhianat Musharraf-Aziz di Kashmir. Kaum mujahidin yang mulia yang menantangpasukan India yang pengecut selama beberapa dekade di Kashmir saat ini dianiaya sebagai penjahat.
Angkatan bersenjata harus dipimpin oleh Khalifah yang terhormat untuk menggalang kekuatan umat Islam, termasuk para pejuang suku-suku, sebagai kekuatan efektif melawan pasukan pendudukan Amerika dan India. Hanya dengan cara itulahprestise dan martabat akan kembali kepada kaum Muslim dan Islam. (hizb-ut-tahrir.info, 25/7/2015)