HTI Press. Kota Bogor. Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1436 H Keluarga Besar Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bogor menyelenggarakan Liqo Syawwal bersama Tokoh dan masyarakat Kota Bogor di Masjid Raya Bogor sabtu (1/8).
Acara yang dihadiri oleh Wakil Walikota Bogor dan unsur Muspida serta undangan dari berbagai kalangan masyarakat kota Bogor ini merupakan ajang silah ukhuwah para pejuang dan pendukung syariah dan khilafah untuk mewujudkan Indonesia lebih baik.
Acara bertajuk Bersama umat Tegakkan Khilafah ini dibuka dengan lantunan ayat suci alquran yang mengungkapkan seruan Allah SWT untuk bersegera memenuhi Panggilan Allah SWT menjalankan perintahNYA.
“Ada sebuah kebahagiaan tersendiri yang kita semua rasakan. Yaitu hari ini berkumpulnya orang orang sholeh, orang yang dirahmati Allah swt. Kedua. Hari ini momentum dalam suasana idul fitri, dimana kita sudah diberi maghfiroh oleh Allah Swt setelah menjalani qiyamu ramadhan. Kondisi tersebut merupakan kemenangan bagi kaum muslimin. Kita harus paham betul tentang esensi kemenangan tersebut maka sejatinya kita harus mentaati setiap perintah Allah menjauhi larangannya. Kita harus ridho diatur oleh Allah Swt,” papar Ketua DPD II HTI Kota Bogor M. Irfan.
Namun saat ini, lanjutnya, ketaatan seorang muslim begitu berat tantangannya dengan bercokolnya paham neoliberalisme dan neoimperialisme di negeri ini. Kedua paham tersebut membuat syariat Allah SWT tidak dapat diterapkan secara kaaffah dalam kehidupan.
Sementara Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman dalam sambutannya menyampaikan harapannya terhadap Hizbut Tahrir unfuk berperan dalam proses pembinaan umat.
“Mudah-mudahan kinerja HTI signifikan terhadap pembinaan umat serta kita bisa bersinergi ke depan sehingga dapat mewujudkan negeri yang sejahtera dan diridhoi Allah SWT,” paparnya.
Talkshow dipandu oleh Host Cahyo “Sutra Dalang” dengan gaya humorisnya yang khas.
KH Khoir Hari Moekti sebagai nara sumber pertama menyampaikan tentang pengalamannya meninggalkan dunia gemerlap keartisannya dan menjalani kehidupannya sekarang yang tidak terlepas dari aktivitas dakwah.
“Saya meninggalkan itu semua setelah memperoleh pemahaman tentang konsep hidayah dan konsep halal-haram”, ujar da’i muda enerjik tersebut di hadapan lebih dari dua ribu hadirin.
Pada talkshow sesi kedua hadir narasumber Dr. H. Rahmat Kurnia yang menyampaikan tentang perlunya koreksi implementasi keimanan kita ba’da Ramadhan.
Menurutnya, meningkatkan keimanan dapat dilakukan dengan senantiasa menyadari bahwa Allah SWT tidak pernah henti “mencatat” segala perbuatan manusia setiap saat.
“Itu secara personal. Keimanan pun perlu diwujudkan secara sistemik dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan aturan Allah SWT,” tegas ustadz yang juga menjabat Ketua DPP HTI tersebut.
Lebih lanjut, Rahmat memaparkan bahwa untuk mencapai kebangkitan, pembinaan umat harus dilaksanakan secara rutin dan intensif ditambah dengan kajian umum yang memperkuat pemahaman.
Acara ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim dilanjutkan dengan saling berjabat tangan seraya menyampaikan permohonan maaf di antara sesama hadirin liqo syawal. [] MI KOTA BOGOR