Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) untuk Tolikara KH Shohibul Faroji Azmatkhan Ba’alawi menyatakan uang hasil korupsi Bupati dan sembilan pejabat Tolikara diduga mengalir ke Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan zionis Israel.
Ia membeberkan hasil temuannya bahwa sejak tanggal 1-15, masyarakat Tolikara baik lokal maupun nasional lagi ramai menuntut penuntasan korupsi oleh Bupati Tolikara hingga merugikan APBD tahun anggaran 2012, 2013, dan 2014 sebesar Rp 635. 768.138.220. Tiba-tiba tanggal 17 Juli, muncul insiden Tolikara. Menurut Shohibul Faroji hal itu dilakukan dalam rangka untuk mengalihkan opini korupsi yang dilakukan Bupati dan sembilan pejabat lainnya.
Berdasarkan dokumen fakta yang ditemukan TPF tentang Indikasi Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang pada Lingkup Pemda Tolikara Atas Dana APBD Tahun Anggaran 2012-2014, terungkap ada sepuluh pejabat yang melakukan tindak korupsi, tiga di antaranya adalah Usman Genongga Wanimbo (Bupati Kabupaten Tolikara); Donatus Mote (Kepala BPMK & KK Provinsi Papua) dan Bairen Wanimbo (Kabag Pemerintahan Kampung Tolikara).
“Dan yang menarik, semuanya adalah anggota GIDI!” tegasnya kepada mediaumat.com, Ahad (2/8).
Berdasarkan penelusurannya, Shohibul menduga duit haram tersebut banyak masuk ke program-program GIDI. “Diduga dana-dana hasil korupsi sebanyak 635 milyar lebih itu banyak masuk ke program-program GIDI termasuk 6 milyar untuk biaya seminar dan KKR Pemuda GIDI yang berujung pada penyerangan umat Islam yang sedang melaksanakan shalat Idul Fitri 17 Juli 2015,” tudingnya.
Menurutnya, patut diduga juga sedikit banyak uang itu disumbangkan pula ke zionis Israel. “Indikatornya, karena baligo-baligo yang terpampang di wilayah Tolikara banyak menyebut zionis Israel,” ujarnya ketika meneliti di Tolikara sejak 19-25 Juli 2015 terkait penyerangan GIDI kepada jamaah shalat Idul Fitri pada 17 Juli lalu.
Fakta lain yang ditemukan TPF adalah semaraknya simbol-simbol dan bendera Israel di seluruh wilayah Kabupaten Tolikara baik berupa rumah, kios, tempat ibadah —termasuk Masjid Baitul Muttaqin yang dibakar— semua dicat biru putih dengan bintang David, sebagai simbol ketundukan rakyat Tolikara kepada Israel.
“Dan rumah, kios atau tempat ibadah yang tidak mengecat seperti itu didenda Rp 500 ribu oleh Pemda, dengan alasan supaya rapi,” pungkasnya. (mediaumat.com, 4/8/2015)