4,1 Juta Anak Alami Kekerasan, Bukti Negara Gagal Lindungi Anak
HTI Press, Bogor. Juru Bicara Muslimah Hizbu Tahrir Indonesia (Muslimah HTI) Iffah Ainur Rochmah menyatakan negara gagal mewujudkan sistem perlindungan anak.
“Pernyataan Menteri Sosial bahwa saat ini masih terdapat 4,1 juta anak Indonesia mengalami kekerasan adalah bukti tak terbantahkan,” tegasnya dalam konferensi pers usai Diskusi Terbatas Peduli Anak, Selasa (11/8) di sebuah restoran di Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, negara demokrasi kapitalistik yang diberlakukan di Indonesia mandul solusi untuk menghentikan wabah kekerasan terhadap anak.
“Alih-alih mewujudkan Perlindungan Anak yang mensyaratkan jaminan atas pemenuhan seluruh hak dasar, jaminan keamanan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya, negara demokrasi malah memproduksi masalah anak dalam jumlah banyak dan dengan bentuk yang makin mengerikan,” ucapnya.
Iffah juga mengatakan saatnya seluruh komponen umat menyadari bahwa permasalahan anak adalah wabah yang ditularkan peradaban barat ke negeri-negeri Muslim.
“Di Amerika Serikat, sejak tahun 2000 setiap tahunnya lebih dari 5 juta anak mengalami kekerasan fisik, seksual, verbal, diabaikan, dan ditinggalkan,” ujarnya merujuk data yang dipublikasikan http://www.loveourchildrenusa.org.
Ia juga mengingatkan bila bangsa ini terus mengadopsi model peradaban Barat dengan nilai-nilai liberal dan materialistik serta sistem ekonomi kapitalistik maka harga mahal yang harus ditanggung adalah merebaknya krisis sosial, keruntuhan institusi keluarga, meluasnya kriminalitas, serta mewabahnya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Persis gejala negara-negara maju di Barat yang mencapai kemajuan ekonomi namun mengalami kerusakan peradaban,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo