Presiden Otoriter Mesir Merayakan Penyelesaian Ekspansi Terusan Suez Bernilai $8 Miliar yang Tak Diminta Oleh Siapapun
Bloomberg melaporkan, tepat satu tahun setelah konstruksi perluasan Terusan Suez dimulai, Presiden otoriter Mesir Abdel Fattah-Al-Sisi mengadakan pesta untuk merayakan penyelesaiannya. Meskipun terdapat perayaan dan penyelesaian proyek itu begitu cepat, banyak ahli yang mempertanyakan apakah uang senilai $ 8 miliar benar-benar membawa manfaat ekonomi yang dijanjikan. Amr Adly, seorang pakar pada Carnegie Middle East Center di Beirut, mengatakan kepada Bloomberg bahwa perluasan kanal itu digunakan sebagai alat untuk menopang rezim Sisi. “Al-Sisi sedang mencoba untuk mendapatkan legitimasi melalui prestasi pemerintahnya,” kata Adly.
“[Kanal baru] itu menunjukkan bahwa pemerintah dapat memberikan dan dapat melakukan sesuatu dan menyelesaikannya.”
Bloomberg juga melaporkan, tentara Mesir mengawasi pembangunan ekspansi kanal itu. Selama setahun, 400 perusahaan swasta dan 25.000 pekerja dikerahkan. Mereka mengambil lebih dari 260 juta ton pasir, membangun saluran baru sepanjang 35-kilometer, melebarkan dan memperdalam 37 kilometer dari kanal yang asli. Peningkatan ini akan memungkinkan lalu-lintas dua arah dan mengurangi waktu transit dari 18 jam menjadi 11 jam,
Masih belum jelas apakah pembukaan perluasan kanal tersebut akan menghasilkan manfaat ekonomi yang sesungguhnya. Pemerintah sepertinya tampak berpikir demikian, karena mengharapkan pendapatan kanal lebih dari dua kali lipat dari pendapatan tahunan saat ini, $ 5.5 miliar, menjadi $ 13 miliar menjelang tahun 2023. Namun, ada alasan untuk meragukan proyeksi ini. Ekspansi itu tidak akan benar-benar memungkinkan kapal yang lebih besar untuk bisa menggunakan rute ini. Jika memang bisa, kemacetan di sepanjang kanal sebenarnya telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah kapal yang menggunakan Suez 20% lebih rendah dari sebelum tahun 2008. Seharusnya ada peningkatan 9% pada lalu-lintas kanal agar bisa memberikan manfaat ekonomi. Namun, menurut laporan Capital Economics, kanal itu “tidak mungkin” dapat memberikan peningkatan yang demikian. Mungkin akan selalu ada rintangan besar dalam pelayaran global yang secara radikal dapat meningkatkan lalu-lintas kanal.
Menurut Otoritas Terusan Suez, sekitar 8% dari kargo dunia saat ini melewati kanal itu. Namun, peningkatan sebesar itu tidak muncul dalam waktu dekat. Bahkan kemudian, infrastruktur yang lebih besar perlu dibangun di sekitar kanal untuk menyerap lalu-lintas pengiriman tambahan. “‘Hanya dengan membangun kanal dan kapal-kapal akan datang, itu tidak cukup,” kata Simon Kitchen, ahli strategi pada bank investasi EFG-Hermes yang berbasis di Kairo kepada Bloomberg. Seorang pakar mengatakan kepada Bloomberg bahwa hanya ada sedikit kebutuhan ekonomi yang jelas untuk suatu usaha yang sangat besar ini. “Dari sudut pandang industri pelayaran, inisiatif untuk memperluas Terusan Suez merupakan sedikit kejutan,” kata Ralph Leszczynski, kepala riset di Shipbroker Genoa Banchero Costa & Co yang berbasis di Singapura, kepada Bloomberg. “Tidak ada kebutuhan mendesak atau permintaan untuk ini sejauh yang saya tahu.” [Sumber: Business Insider]
Komentar:
Al-Sisi hanyalah seorang diktator lain yang terdorong oleh ambisi yang muluk untuk meninggalkan suatu warisan agar orang akan mengingat dia. Betapa bodohnya pikiran itu. Al-Sisi harusnya menoleh ke pendahulunya, Mubarak dan para penguasa lainnya di dunia Arab seperti Gaddafi dan Saddam, untuk melihat bagaimana rakyat ingat kepada mereka.