Pemerintah Tidak Serius Tangani Tolikara

???????????????????????????????HTI Press, Jakarta. Pemerintah pusat, menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto, nampak tidak serius dalam menangani serangan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) kepada kaum Muslimin yang tengah menjalankan shalat Idul Fitri di Tolikara.

Buktinya, “belum dilihat, belum diteliti, belum diperiksa bilang bahwa tidak ada kaitannya dengan agama. Sudah jelas orang lagi shalat dilempari bagaimana tidak ada kaitannya dengan agama,” ujarnya dalam Focus Group Discussion Insan Media bersama HTI: Tolikara, Agenda di Balik Berita, Kamis (13/8) di salah satu rumah makan di Jakarta.

Dengan kalimat serupa, Ismail kembali mengatakan kepada puluhan awak media yang datang, “belum dilihat, belum diteliti, belum diperiksa bilang bahwa ini adalah persoalan speaker.”

Ketua Tim Pencari Fakta Kementerian Agama RI Shohibul Faroji Azmatkan menimpali. “Temuan saya di Tolikara tidak ada speaker, dan bagaimana bisa pakai speaker, listrik di sana setiap harinya hanya menyala enam jam di malam hari lagi,” ujar lelaki yang langsung terbang ke Tolikara dua hari setelah kejadian.

Dengan intonasi yang sama, Ismail pun kembali berkata, “belum dilihat, belum diteliti, belum diperiksa bilang bahwa surat  (larangan melaksanakan shalat Idul Fitri dan larangan Muslimah berjilbab, red) itu tidak ada padahal presiden GIDI menyatakan bahwa surat itu memang dia yang buat.”

Dan bukannya ditangkap, sepekan setelah kejadian presiden GIDI malah diundang ke Istana. “Bandingkan bila pelakunya umat Islam? Terkait kasus Monas 2008 yang melibatkan anggota FPI misalnya, Habib Rizieq ditangkap dan dipenjarakan, padahal dia tidak terlibat, hanya karena dia sebagai ketua FPI dianggap tidak mencegah lalu ditangkap. Contoh lainnya, baru diduga langsung dituduh teroris bahkan tak sedikit yang ditembak mati,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*