Sebuah laporan baru menyoroti jumlah korban manusia dalam perang modern dalam militer AS.
6.855 tewas dan 52.251 terluka. Itu adalah korban manusia – baik korban militer maupun sipil – dari operasi militer AS selama 14 tahun terakhir, menurut sebuah laporan bulan Agustus 2015 yang disusun oleh Congressional Research Service.
Hannah Fisher, penulis laporan itu, menyusun jumlah korban Amerika dari periode yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2001 hingga 28 Juli 2015.
Fisher mencakup data statistik dalam laporannya dari dua misi yang sedang berlangsung – Operation Freedom’s Sentinel (OFS, Afghanistan) dan Operation Resolve Inherent (Oir, Irak dan Suriah) – serta operasi militer di masa lalu yang meliputi Operation New Dawn (OND, Irak),Operation Iraqi Freedom (OIF, Irak), dan Operation Enduring Freedom (OEF, Afghanistan).
Operasi OFS yakni operasi militer untuk “melanjutkan pelatihan, saran, dan membantu pasukan keamanan Afghanistan,” dimulai pada tanggal 1 Januari 2015, sejauh ini telah memakan korban nyawa tiga orang Amerika dan melukai 33 lainnya. Sebelumnya, Operation Enduring Freedom (7 Oktober 2001 – Desember 28,2014) mengakibatkan 2.355 orang tewas dan 20.071 terluka.
Mayoritas korban militer dan sipil Amerika dalam dekade terakhir terjadi selama OIF, yang dimulai pada tanggal 19 Maret 2003 dan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2010. “Transisi pasukan AS tetap berada di Irak di bawah OND , yang berakhir pada tanggal 15 Desember 2011, “kata laporan itu, di mana terdapat tambahan 66 orang Amerika tewas dan 295 orang luka-luka.
Menurut penelitian, “Tanggal 15 Oktober 2014, Komando Pusat AS menunjuk operasi militer baru di Irak dan Suriah melawan ISIS dengan nama Operation Resolve Inherent ” – kampanye militer yang mengakibatkan tujuh orang Amerika tewas dan satu terluka.
Kompilasi data statistik itu termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD), cedera otak traumatis (TBI), dan amputasi yang terjadi pada periode 2000-2015. Laporan ini mencatat 177.461 kasus gangguan stres pasca-trauma antara tahun 2000 dan Juni 2015..
Total traumatis dari insiden cedera otak selama periode waktu yang sama dilaporkan berjumlah 327.299 kasus dengan mayoritas (269.580) diklasifikasikan sebagai cedera “ringan”.
Selain itu, 1.645 pria dan wanita harus diamputasi antara 7 Oktober 2001 hingga 1 Juni 2015. “Amputasi utama termasuk hilangnya satu atau lebih anggota badan, hilangnya satu atau lebih anggota badan parsial, atau hilangnya satu atau lebih tangan secara penuh atau sebagian kaki, “menurut Congressional Research Service.
Sementara jumlah total korban perang Amerika tinggi, Angkatan Bersenjata AS tidak akan menghadapi kekurangan personil dalam waktu dekat karena itu. Namun, Amerika Serikat mengalami kekuarangan personil militer karena alasan lainnya. Tahun 2013 dilaporkan hanya ada pemuda berusia antara 17-24 tahun yang “berkualitas secara militer” yakni yang tidak terdaftar di perguruan tinggi dan memenuhi syarat untuk mendaftar di militer AS.[]