Diskusi Tokoh Muslimah: Dengan Ukhuwah Islamiyah Wujudkan Kesatuan Umat

HTI Press, Klaten. Ahad (16/08) DPD II MHTI Klaten kembali mengadakan diskusi tokoh muslimah bertemakan “Dengan Ukhuwah Islamiyah Wujudkan Kesatuan Umat”. Acara berlangsung di rumah makan MM Klaten yang dihadiri oleh perwakilan tokoh muslimah antara lain dari mubalighoh, penggerak PKK, Aisyah, Fatayat Nu, guru, dan pengusaha. Diskusi tokoh muslimah ini diharapkan dapat mempererat ukhuwah islamiyah antara Muslimah HTI dengan para tokoh muslimah dan mengkritisi mengenai ide islam nusantara.

Acara yang dipandu oleh Ibu Hestiyana, S.Pi. berlangsung dengan santai dan penuh kehangatan yang terjalin. Sebelum memasuki sesi pertama, para tamu undangan tampak serius mencermati tanyangan multimedia mengenai ide islam nusantara.

Ibu Dasih Sidowati, selaku pematri mengawali diskusi ini dengan menyampaikan, bahwa ide islam nusantara ini dianggap perwujudan kearifan lokal, menjadi  alternatif untuk menampilkan wajah Islam yang lebih “moderat” dan “toleran”, dan untuk membendung bahaya Islam Trans-Nasional. Maka hal ini perlu dicermati, karena adanya kesalahan dalam argument tersebut serta adanya konspirasi. Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, tidak ada kekhususan bagi orang bangsa tertentu tegas Ibu Dasih.

mhti-diskusi tokoh muslimah klaten 2-500 px

Dalam kesempatan ini, Ibu Inas selaku mubalighoh juga memberikan pendapatnya, beliau merasa sakit hati dengan adanya ide islam nusantara ini dan mengganggap bahwa ini pelecehan. Al qur’an harusnya ditempatkan pada posisi tertinggi dan Islam itu rahmatan lil alamin, tetapi saat ini justru dianggap hanya sebatas bangsa. Kemudian Ibu Yuda dari pengusaha dan Ibu Daryati mubalighoh dari Kec. Gantiwarno Klaten memberikan tanggapan senada akan ketidaksetujuan dengan ide islam nusantara ini, islam tidak bisa disesuaikan dengan budaya setempat. Di akhir tanggapannya Ibu Daryati juga mengajak para tokoh muslimah yang hadir untuk lebih waspada terhadap ide islam nusantara.

Diakhir sesi diskusi, Ibu Siti Nurjanah selaku Muslimah HTI DPD II Klaten memberikaan tanggapan bahwa Islam nusantara perlu dikritisi, adanya bahaya mengenai konsep Islam nusantara karena tidak adanya batasan yang jelas mengenai Islam nusantara itu, apakah Islam yang di nusantara atau Islam yang dinusantarakan. Maka dari itu bentuk kepedulian MHTI dalam membentengi keimanan perlu adanya pengkritisan terhadap konsep Islam nusantara ini, dimana Islam disesuaikan dengan budaya lokal.

mhti-diskusi tokoh muslimah klaten 3-500 px

Bangkitnya Islam berbentuk kebangsaan menjadi bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari ide Islam nusantara ini. Kemudian akan melemahkan umat, memperbecah belah, dan mudah dikuasai penjajah. Serta adanya upaya untuk menghambat penegakan Khilafah.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*