Talk Show Tokoh Dan Muballighah: Perlindungan Anak Membutuhkan Perubahan Sistem
HTI Press, Serang. Ahad (16/08), DPD 1 Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia-Banten Barat mengadakan Talk Show Tokoh dan Muballighah yang bertempat di Graha Pena Radar Banten dengan tema “Perlindungan Anak Membutuhkan Perubahan Sistem”. Para Tokoh dan Muballighah yang hadir di acara Talk Show tersebut adalah dari ketua majlis ta’lim, pengasuh pondok pesantren dan tokoh besar lainnya.
Ustadzah Iffah Ainur Rahmah Jubir MHTI selaku pembicara pertama menyampaikan materi terkait problematika umat yang semakin banyak. “Banten yang dekat dengan ibu kota negara menyimpan berbagai catatan masalah kemiskinan, dimulai dari fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai. Seperti di Lebak Banten, banyak anak-anak yang tercebur karena jembatannya belum memadai.” jelasnya. Senada dengan Ustadzah Iffah, pemateri kedua yaitu Ustadzah Ismah Cholil ketua DPP MHTI menjelaskan tentang fakta problematika anak adalah akibat pemiskinan yang terstruktur. Negara tidak menjalankan perannya dengan baik.
Pada sesi lain, host yang dipandu Rina Triana mempersilahkan para tokoh dan muballighah untuk bertanya terkait pokok bahasan yang disampaikan. Siti Masithoh seorang guru TK menyodorkan pertanyaan “Bagaimana tanggapan pemateri terkait dana BOS yang dipilih semua anak miskin dari TK sampai perhuruan tinggi?” Ustadzah Iffah menanggapi bahwa seharusnya negara memberantas kemiskinan rakyat, dan itu bisa diharapkan kecuali Islam diletakkan dalam sebuah negara.
“Anggaran negara ini sangat kecil tetapi kekayaan alamnya banyak dan seharusnya dimiliki rakyat, bukan malah diserahkan kepada asing” jawabnya.
Host kembali memberikan pertanyaan kepada pemateri terkait hakikat kebahagiaan untuk anak. “Bagaimana anak yang bahagia dan sejahtera yang sebenarnya?” Ustzdah Iffah menjawab “Sa’adah atau kebahagiaan adalah tuma’ninah tapi bukan hal yang sementara. Misal peringatan hari anak pada tanggal 23 Juli, hanya tanggal ini saja anak disorot dan diperhatikan hal seperti ini bukanlah disebut kebahagiaan, kebahagiaan seharusnya bersifat permanen.” jawabnya. Lebih lanjut ustadzah Iffah mengatakan bahwa kebahagiaan anak akan terjadi jika ada sinkronisasi dari tiga pilar, yaitu pendidikan orang tua yang tepat dan benar, lingkungan berupa tampilan media mendidik ke arah yang benar dan Negara mengurus ummat dengan aturan yang benar yaitu Islam.
Ustadzah Ismah menambahkan pernyataan bahwa ketiga pilar yang benar itu tidak akan terwujud jika tidak diperjuangkan. “Maka, mari berjuang mewujudkan kebahagiaan yang benar yaitu mengembalikan kehidupan Islam yang sudah lama terpendam. Mari berjuang demi tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah.” ajaknya. Beliau pun menambahkan bahwa perjuangan ini bukan milik HTI saja, tapi ini merupakan kewajiban seluruh kaum Muslim. Mendengar jawaban kedua pemateri seluruh peserta serentak mengucapkan takbir.
Acara tersebut diakhiri dengan penampilan Tim Marawis dari MHTI Pelajar Banten, kemudian Do’a sebagai penutup. [Media Banten]