Kerry, Menteri Luar Negeri AS, pada akhir kunjungannya ke Kuba, menyebut pembukaan kedutaan negaranya di Havana sebagai langkah “bersejarah”, namun ia menjadikan isu hak asasi manusia sebagai prasyarat untuk hubungan lebih besar antara kedua negara.
Kerry mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez: “Hari ini kami sedang membuat langkah bersejarah”. Ia menambahkan bahwa “sebelum itu, kami harus menentukan langkah ke arah yang benar. Sebab kami berkomitmen untuk bergerak maju.”
Sebagai kompensasi kembalinya hubungan secara resmi, Kerry menekankan perlunya untuk bangkit dengan hak asasi manusia di tetangga komunis.
Dalam konteks ini, Kerry menegaskan bahwa “Kongres tidak akan memberikan suara apapun untuk mencabut embargo ekonomi pada Havana, jika rakyat Kuba tidak menunjukkan kemajuannya dalam masalah ini.”
Menanggapi pernyataan Kerry tersebut Menteri Luar Negeri Kuba menyatakan kesiapan negaranya untuk membahas semua masalah. Rodriguez menambahkan: “Kami juga prihatin dengan isu hak asasi manusia di Amerika Serikat.” (alraiah.net, 18/8/2015).