Kunjungan luar negeri ke Amerika Serikat ala pimpinan DPR beserta rombongan menuai kritik pedas dari berbagai pihak, salah satunya lembaga Fitra (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran). Menurut Sekretaris Jenderal Fitra Yenny Sucipto, rincian biaya perjalanan ini tak transparan.
“DPR, melalui sekjennya, bahkan tidak menjelaskan tujuan perjalanan dinas beserta semua anggarannya,” katanya melalui siaran pers yang diterima, Sabtu, 5 September 2015.
Karena itu, lembaganya telah mengkaji dana perjalanan dinas ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan 2015. Anggaran ini termasuk biaya tiket, uang saku, dan hotel untuk sembilan anggota rombongan selama 12 hari.
Berikut ini biaya yang diperkirakan.
1. Biaya pesawat ke Amerika Serikat sebesar US$ 14.428 untuk satu kali perjalanan per orang.
2. Uang saku harian sebesar US$ 527 untuk setiap anggota DPR per hari.
3. Biaya hotel sebesar US$ 1.312,02 per malam.
Total biaya: Rp 4,63 miliar
“Bahkan kami menduga anggaran bisa lebih besar dari Rp 10 miliar karena adanya berbagai tunjangan,” ujar Yenny.
Selain itu, Yenny menilai anggaran tersebut berpotensi terdapat kemahalan harga (mark up) karena sistem lump sum. Apalagi saat ini nilai tukar dolar sedang naik. Berbagai foto yang tersebar di media sosial antara pimpinan DPR dan calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga dianggap memalukan.
“Ini bentuk pemborosan negara. Fitra akan menagih akuntabilitas anggaran ini setelah mereka pulang,” tutur Yenny. (tempo.co, 6/9/2015)