Kelompok energi Italia, ENI mengumumkan bahwa mereka telah menemukan ladang gas terbesar di laut Mediterania, di lepas pantai Mesir. Tepatnya di ladang gas Zohr dengan area seluas 60 mil persegi, yang menyimpan 30 triliun kaki kubik gas.
ENI, dalam pernyataannya mengatakan: “Zohr merupakan penemuan ladang gas terbesar di Mesir dan di Mediterania, bahkan bisa jadi sebagai ladang gas alam terbesar di dunia”.
ENI adalah perusahaan yang 30% sahamnya dimiliki negara. ENI termasuk eksportir terbesar minyak dan gas di Afrika, yang memiliki banyak operasi penting di Libya.
Pada tahun 2011, ENI menemukan ladang gas yang sangat besar di Mozambik, yaitu hampir 85 triliun kaki kubik kandungan gasnya. ENI telah beroperasi selama lebih dari 60 tahun di Mesir, dan merupakan salah satu eksportir energi yang paling penting di Mesir dengan produksi sekitar 200.000 barel minyak per hari.
Pada bulan Juni, ENI menandatangani sebuah kontrak eksplorasi energi dengan Kementerian Perminyakan Mesir senilai 2 miliar dolar. Sehingga dengan penandatanganan kontrak ini, ENI menjadi perusahaan yang memegang hak eksplorasi di Sinai, Teluk Suez, Mediterania dan kawasan Delta Nil. Mesir, yang sebelumnya merupakan pengekspor minyak untuk entitas Yahudi dan lain-lainnya, kini telah menjadi pengimpor energi dalam beberapa tahun terakhir.
Di bawah kekuasaan pemerintah Sisi, Perusahaan Gas Pemerintah “Eagles” telah meningkatkan kuota untuk memasok sebagian besar industri di dalam negeri. Namun sekarang pemerintah Sisi menghentikan dukungannya, dan membayar hutangnya kepada perusahaan energi asing, serta terperangkap dalam negosiasi kesepakatan impor (kantor berita HT, 4/9/2015).