Kondisi ekonomi Indonesia makin memburuk. Efek domino perlambatan ekonomi dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar makin dirasakan publik luas. Kenaikan harga bahan pangan yang tak terkendali, di tengah menurunnya daya beli masyarakat bisa dinilai sebagai kegagalan pemerintah mengatasi gejala krisis. Demikian pula setelah diakui pemerintah bahwa telah terjadi PHK massal kepada 26 ribu pekerja, dampak memburuknya kesejahteraan keluarga Indonesia sudah di depan mata.
Sejatinya, krisis ekonomi ini adalah kondisi berulang. Bahkan ketika upaya pemulihan dari krisis sebelumnya di tahun 1998 belum banyak membuahkan hasil, krisis baru telah menyusul hadir. Tingkat kesejahteraan rakyat masih rendah, kemiskinan massal masih menjadi momok dan kesengsaraan masih menimpa jutaan perempuan dan keluarga Indonesia. Krisis ekonomi 2015 sudah di ambang pintu. Karena itu dibutuhkan koreksi mendasar atas pemberlakuan sistem ekonomi kapitalis yang dadopsi pemerintah negeri ini. Juga merupakan keharusan untuk menghadirkan solusi menyeluruh agar kondisi buruk tidak berulang. Jika tidak, dampak kesengsaraan dan kehancuran bagi bangsa ini sudah di depan mata.