Kemarin Hittin dan Ain Jalut, Insya Allah Ghouta Dalam Waktu Dekat
Kantor berita Rusia Today melaporkan penyataan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu kapal-kapal Rusia, Rabu pagi (7/10) telah membombardir lokasi-lokasi ISIS di Suriah dari Laut Kaspia. Kapal-kapal Rusia telah menembakkan 26 rudal presisi tinggi dengan jarak tempuh 1.500 kilometer.
Ia menjelaskan dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, pada hari Rabu (7/10) bahwa empat kapal roket telah menembakkan 26 roket bersayap model “Kaliber” dan berhasil mengenai 11 sasaran di Suriah.
Sementara Putin mengatakan bahwa pelaksanaan operasi tembakan ini melalui jarak 1.500 kilometer dengan menggunakan senjata presisi tinggi. Sedangkan keberhasilan semua serangan menunjukkan tingginya kualifikasi yang dimilki militer dan persiapan luar biasa oleh lembaga-lembaga pencetak militer.
Komentar :
Pada saat Rusia campur tangan terhadap urusan kita secara terang-terangan, dengan melakukan pembunuhan, perusakan dan pendudukan atas negeri kita, kita tidak mendengar suara dari para budak Barat di antara para penguasa kaum Muslim, justru sebaliknya, ada dari mereka yang malah menghubungi Putin dan meyakinkannya terkait pentingnya memerangi terorisme.
Mereka para budak ini pura-pura lupa bahwa Amerika, Rusia dan Barat adalah biang terorisme, sebab mereka sendiri yang menciptakan terorisme ini. Mereka yang merencanakan, mengkoordinasikan dan mendorong beruang Rusia terlibat dalam pendudukan Afghanistan, di era Soviet tahun delapan puluhan abad terakhir. Mereka yang melancarkan perang salib baru terhadap negeri-negeri kaum Muslim, menduduki kembali Afghanistan, menduduki Irak secara militer langsung pada awal milenium ketiga oleh Amerika, juga mereka yang telah menghancurkan negara, membunuh rakyat dan mengusir jutaan umat manusia.
Bahkan, sekarang mereka berkoordinasi langsung dengan beruang Rusia, dan anak angkatnya, negara Yahudi untuk menduduki Suriah, dimana mereka menjadikan budaknya, Bashar sebagai contoh bagi budak-budaknya yang lain, di antara para penguasa di negeri kita, dengan menggunakan pasukannya dan tentara bayarannya yang menjadi perangkat terorisme dalam memerangi rakyat yang tak bersenjata di antara perempuan, laki-laki dan anak-anak, juga dengan meminta bantuan para tokoh, tetua dan pemimpin daerah di Qom, Najaf dan Karbala, serta pinggiran selatan Beirut, memanfaatkan para syeikh dan pemimpin daerah di Najd, al-Azhar dan ibukota negeri-negeri Islam lainya.
Akan tetapi, semua orang tahu bahwa Syam akan menjadi kuburan bagi mereka para agresor salibis, sekutunya, anteknya, budaknya dan terorisnya, sebagaimana dulu juga telah menjadi kuburan bagi tentara salibis dan Tatar, sebab semuanya tahu seperti apa pertempuran Hittin. Dan seperti apa pertempuran Ain Jalut. Kedua pertempuran ini telah menjadi tanda koma sejarah yang membuat kedua wilayahnya sebagai kuburan bagi para agresor, dan segera, insya Allah, pertempuran Ghouta akan menjadi kuburan baru bagi setiap yang datang ke wilayah kaum Muslim di Syam dengan tujuan untuk memerangi Islam dan mencegah kembalinya Khilafah Islam, dimana akan kembalinya lagi Khilafah ini telah disampaikan oleh Nabi saw. Ketahuilah bahwa besok itu dekat bagi orang yang melihat. [Ahmad Abu Qudum]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 09/10/2015.