Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Dr Hj Mursyidah Thahir menyatakan pemerkosaan dan pembunuhan anak yang dibuang dalam kardus di Kalideres merupakan pelanggaran kemanusiaan yang luar biasa dan harus dihukum secara adil.
“Hukuman paling adil terhadap pelaku pembunuhan anak dalam kardus adalah hukuman mati karena hukuman lain tidak akan menghentikan kejahatan tersebut,” katanya seperti diberitakan tabloid Media Umat Edisi 160: Indonesia, Gawat Darurat Kejahatan terhadap Anak, 3 – 23 Muharram 1436 H/ 16 Oktober – 5 November 2015.
Ia pun mengungkapkan kasus seperti ini berulang karena semua institusi sudah lemah, institusi keluarga lemah, institusi masyarakat lemah, negara juga tidak memadai untuk menjangkau hal-hal seperti itu.
“Sekarang ini kita tidak bisa mengandalkan pendidikan di sekolah. Sekolah juga tidak steril, masyarakat apalagi. Harapan terakhir sekarang ya pendidikan keluarga,” ujarnya.
Menurutnya negara dan masyarakat harus bersama-sama mengatasi ini. Negara saja tidak cukup, masyarakat saja tidak cukup. Jadi memang harus semua lini, bersama-sama. “Saat ini kan berjalan sendiri-sendiri, mereka yang di politik jalan sendiri, yang di perdagangan jalan sendiri, jadi kekuatan kita rapuh. Bergandengan tangan untuk terwujudnya anak bangsa yang lebih baik susah sekali,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo