Racun feminis memperbudak perempuan sebagai motor ekonomi. Lihatlah, melalui pendidikan tinggi berorientasi pasar, profil mahasiswi dikerdilkan hanya fokus mengejar kerja prestise. Padahal kesejahteraan adalah perkara sistemik yang mustahil terwujud hanya dengan mendorong perempuan bekerja. Wahai mahasiswi, tidak rindukah kita pada penerapan syari’ah islam yang menyejahterahkan dan memuliakan perempuan? Kawan-kawan Mahasiswi, Bergabunglah bersama kami dalam kongres mahasiswi Islam untuk Peradaban, serentak di 26 kota di Indonesia, Intelektual Muda Tegakkan Khilafah, Selamatkan Intelektual Muda dari Cengkraman Neokolonialis- Feminis.