HTI Press, Jakarta. Banyaknya penyakit sosial di masyarakat saat ini, seperti pergaulan bebas, Narkoba, sampai pada fenomena LGBT, sangat membuat berbagai pihak prihatin. Hal tersebut menjadi salah satu yang dibahas pada Acara Temu Tokoh dan Ulama yang diadakan oleh HTI Matraman Jakarta (Sabtu,7/11), dengan tema : “Hijrah Nabi Sebagai Momentum Kebangkitan Peradaban Islam”.
KH. Chomsah sebagai salah satu narasumber menyampaikan, “Islam mengandung pengertian Selamat , Membawa kedamaian dan Kepasrahan”. “Islam tidak pernah datang untuk menjajah, dan Kepasrahan harus ditunjukkan oleh pemeluknya dengan cara “pasrah”, mau diatur segala sesuatunya dengan Syariat Islam.
Ulama yang juga sebagai Pengurus Pesantren Darut Tauhid Matraman ini juga menyampaikan, saat ini banyak terjadi penyakit sosial di masyarakat dikarenakan, Alquran hanya disimpan saja, tidak berada di setiap dada kaum muslimin untuk diamalkan. “Oleh karenanya, kita harus saling sinergi membentuk gerakan dakwah untuk kebangkitan Islam, agar tidak kecolongan lagi, seperti kasus adanya Jaringan Islam Liberal di daerah Utan Kayu Matraman”, tegasnya.
Narasumber berikutnya adalah KH.Zainuddin, menjelaskan, “Kesempurnaan Islam tidak bisa berjalan, karena saat ini tidak diemban oleh Institusi Negara”. “Nabi Muhammad SAW, melakukan Hijrah dikarenakan di Makkah tidak mendapat tempat untuk mengatur masyarakat dengan Hukum Allah”, tegas ulama yang mengasuh Ponpes Al Husna Cikampek ini.
Kemudian KH.Zainuddin menyampaikan Surat Al Isra ayat 80, bahwa Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah untuk meminta kekuasaan yang menolong, yaitu kekuasaan untuk menerapkan Hukum Allah secara sempurna. Oleh karenanya, saat itu Daulah Islam Madinah adalah sebuah Institusi Negara yang menerapkan Hukum Islam untuk mengatur segala aspek kehidupan.
“Saat ini akibat diterapkannya Demokrasi, bukannya Hukum Islam yang diterapkan oleh Negara, menyebabkan semakin banyaknya penyakit masyarakat”. “Oleh karenanya semua pihak harus bersinergi dalam dakwah untuk membangkitkan kembali Peradaban Islam yang diemban oleh Intitusi Negara”, pungkasnya.
Acara yang diadakan di Kedai Kayu Manis Matraman Jakarta ini, selain mengundang Tokoh dan Ulama sekitar, juga turut dihadiri oleh Pihak Polsek Matraman, Perwakilan Koramil (Babinsa), Perwakilan Kecamatan dan Kelurahan setempat. Pada sesi Diskusi tanya jawab, tampak peserta antusias dalam mengajukan pertanyaan, diantara yang dijelaskan dalam diskusi tersebut adalah bagaimana peran HTI dalam terjun untuk membina & berinteraksi dengan masyarakat.
Acara ditutup dengan doa, kemudian dilanjutkan dengan Makan siang bersama dan Sholat Dzhuhur berjamaah.
[Adi/Indra] MI Jakarta